Sukses

Antam Ngaku Simpan Cadangan Emas 9,4 Juta Dmt

Antam memiliki cadangan dan sumber daya emas sebanyak 9,4 juta dry milion ton (dmt) dengan kandungan logam emas 1,6 juta ounces emas.

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), perusahaan tambang pelat merah, memiliki cadangan dan sumber daya emas sebanyak 9,4 juta dry milion ton (dmt) dengan kandungan logam emas 1,6 juta ounces emas.

Emiten berkode ANTM tersebut saat ini mengoperasikan tambang emas Pongkor di Jawa Barat dan Cibaliung di Banten, dengan tingkat produksi per tahun sekitar 3 ton. Perseroan juga memiliki 25% PT Nusa Halmahera Minerals yang mengoperasikan tambang emas Gosowong di Maluku Utara.

PT Nusa Halmahera Minerals saat ini memiliki memiliki cadangan dan sumber daya emas sebesar 9,3 juta dmt dengan kandungan
logam emas 3,6 juta ounces.

"Selain berfokus pada pencarian cadangan baru, kami terus menjajaki berbagai kesempatan yang muncul, sebagaimana kami melakukan akuisisi tambang Cibaliung di tahun 2009 dan menambah kepemilikan di tambang Gosowong pada tahun lalu," ujar Direktur Utama Antam, Tato Miraza dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/7/2013).

Pada awal Juni 2013, lanjut dia, perusahaan tambang pelat merah itu telah memperoleh perpanjangan izin pinjam pakai kawasan hutan
untuk tambang emas Pongkor sampai dengan 2021.

Selain emas, cadangan dan sumber daya nikel sebesar 825,3 juta wet metrik ton (wmt)  yang berada di prospek nikel Tanjung Buli, Pulau Pakal, Mornopo, Sangaji, Tapunopaka, Mandiodo, Bahubulu, Lalindu dan Lasolo. Prospek-prospek nikel Antam berada di Maluku Utara dan Sulawesi Tenggara.

"Saat ini Antam mengoperasikan tambang nikel Pomalaa, Tanjung Buli, Pulau Pakal dan Tapunopaka," jelas dia.

Perseroan juga tengah mengembangkan proyek Feronikel Halmahera Timur (FHT) senilai US$ 1,6 miliar dan proyek Nickel Pig Iron (NPI)
Mandiodo senilai US$ 350 juta- US$ 400 juta. Proyek FHT sudah memasuki masa konstruksi sementara proyek NPI Mandiodo berada dalam kajian internal setelah selesainya studi kelayakan oleh pihak independen.

Proyek lainnya yang sedang digarap yaitu perluasan pabrik feronikel Pomalaa senilai US$ 450 juta- US$ 500 juta. Proyek ini bertujuan meningkatkan kapasitas dan efisiensi pabrik feronikel Antam yang sudah beroperasi di Pomalaa, termasuk pembangunan PLTU batu bara
berkapasitas 2x30 megawatt (MW) untuk menurunkan tingkat biaya feronikel.

Sementara untuk komoditas bauksit yang memiliki jumlah cadangan dan sumber daya sebesar 473,8 juta wmt, Antam tengah mengembangkan proyek Chemical Grade Alumina (CGA) Tayan dan proyek Smelter Grade Alumina (SGA) Mempawah. (Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini