Sukses

Udang Vaname Nusantara `Gacoan` Budidaya Unggulan RI

Pemerintah menargetkan produksi perikanan budidaya mencapai 608 ribu ton pada 2013 dan 699 ribu ton pada 2014.

Target produksi perikanan budidaya yang mencapai 608 ribu ton pada 2013 dan 699 ribu ton pada 2014 membuat pemerintah terus berupaya meningkatkan produksi budidaya khususnya udang.

Salah satunya dengan menjadikan udang Vaname Nusantara I (VN-1) sebagai komoditas budidaya unggulan dalam negeri.

"Udang vaname merupakan komoditas unggul," ujar Direktur Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Slamet Soebjakto saat menghadiri panen udang di Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya Karawang, Kamis (4/7/2013).

Beberapa keunggulan udang VN-1 adalah pertumbuhannya yang lebih cepat, ukuran yang seragam dan bebas dari virus. Selain itu, udang VN-1 mampu menjamin ketersediaan benih udang bermutu nasional.

"Udang VN-1 merupakan salah satu solusi untuk menjamin ketersediaan benih udang bermutu untuk mendukung program revitalisasi tambak," jelasnya.

Program revitalisasi tambak melalui tambak percontohan (demonstration farm/demfarm) juga merupakan salah satu upaya pemerintah menggenjot produksi budidaya.

"Udang VN-1 merupakan produk asli dalam negeri yang siap menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan mampu bersaing dengan produk luar," tandasnya.

Meski diakui sempat mengalami beberapa kegagalan dalam pengembangannya, hal itu justru semakin meningkatkan kualitas udang VN-1. Saat ini udang vaname sudah dikembangkan melalui uji coba budidaya skala intensif dan cukup berhasil.

Sekadar informasi, saat ini padat tebar udang VN-1 sudah mencapai 100 ekor per meter persegi (m2), SR 85% dan dibudidaya selama 100 hari. BLUPB Karawang sendiri mampu menghasilkan 20 ton udang per hektare (ha) dengan ukuran panen 48 ekor per kilogram (kg). (Sis/Nur)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.