Sukses

Mentan Tak Mau Pemerintah Disebut Gagal Karena Buka Keran Impor

Menteri Pertanianj memastikan importasi yang dilakukan hanya untuk menutupi kekurangan stok beberapa jenis bahan pokok.

Menteri Pertanian Suswono (Mentan) meminta kebijakan impor yang diambil pemerintah sebagai langkah menstabilkan harga beberapa kebutuhan pokok tidak dianggap sebagai suatu ketidakberhasilan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

Suswono memastikan, importasi yang dilakukan hanya untuk menutupi kekurangan stok beberapa jenis bahan pokok yang permintaannya melonjak menjelang bulan Ramadan.

"Memang ada beberapa komoditas yang masih diimpor tapi sebetulnya jumlah impor tersebut bila dibandingkan jumlah produksi lokal tergolong kecil, padahal kenyataannya hanya menutupi kekurangan dalam negeri saja," ujar dia usai mengikuti rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (4/7/2013).

Suswono mengakui masih ada beberapa kebutuhan pokok yang harus diimpor dalam jumlah cukup besar, seperti bawang putih dan kedelai. Itu karena produksi dan kebutuhan sangat berbeda jauh.

Volume impor kedua komoditas tersebut mencapai 70%. "Produksi dalam negeri mencapai 700-800 tibu ton tetapi  kebutuhannya kan 1,5 juta ton," katanya.

Sementara untuk komoditas cabai, Mentan menyatakan produk impor yang dibolehkan masuk merupakan cabai dalam bentuk bubuk dan bukan segar. Volume impor komoditas ini pun hanya berkisar 10 tibu ton dan terbilang kecil dibandingkan produksi cabai lokal yang mencapai di atas 1 juta ton.

"Ini termasuk kecil, jadi jangan dianggap kalau ada impor seolah-olah kita dibanjiri impor. Padahal hanya untuk menutupi kekurangan," tandas dia. (Den/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini