Sukses

Wawancara Khusus Dahlan Iskan (2): Siapa Dirut Favorit BUMN?

Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku memiliki kriteria tertentu dalam memilih orang nomor satu di perusahaan pelat merah. Apa saja kriterianya?

Memilih bos yang akan memimpin sebuah perusahaan dibutuhkan suatu insting yang kuat. Tak bisa asal-asalan karena kelangsungan perusahaan berkaitan dengan nasib ratusan hingga puluhan ribu karyawan. Seperti apa dirut favorit BUMN itu?

Sejak dilantik menjadi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada 19 Oktober 2011, Dahlan Iskan telah mengganti sejumlah Direktur Utama BUMN. Alasan pergantian bervariasi mulai dari adanya direksi yang masa tugasnya berakhir, ada yang mengundurkan diri, direksi tidak kompak atau untuk membentuk tim baru yang disebut Dahlan sebagai dream team.

Demi membentuk dream team, pria yang gemar memakai sepatu kets ini memberikan kebebasan kepada bos BUMN untuk memilih anggota dewan direksi.

Menurut dia, hal itu dilakukan karena diharapkan tim yang dibentuk bisa solid. Namun khusus untuk orang nomor satu di sebuah BUMN, Dahlan sendiri yang akan memilihnya.

Ditemui Nurseffi Dwi Wahyuni dari Liputan6.com, Dahlan membeberkan kriteria direktur utama yang menjadi pilihannya. Berikut petikan hasil wawancara seperti ditulis, Selasa (9/7/2013):

Selain punya kapabilitas dan track record yang baik, biasanya penunjukkan dirut BUMN itu karena faktor apa?

Nomor satu itu integritas, karena percuma orang sepandai apapun kalau tidak punya integritas percuma karena dia akan gunakan kepandaiannya untuk menipu. Itu lebih bahaya dibanding orang bodoh yang menipu.

Kedua, antusias untuk maju. Kalau antusias itu ada passion-nya, kesungguhan dan keinginan untuk maju. Kalau dia tidak antusias dan pinter sekali, dia akan cepat merasa puas. Kreativitas juga perlu.

Anda lebih suka dirut BUMN dengan usia berapa? Apa benar yang paling ideal itu usia 40 tahun?

Semakin muda, semakin baik karena memang hanya anak muda yang bisa buat kemajuan. Karena anak muda itu lebih terbuka, energinya masih luar biasa dan masih mau belajar.

Idealnya dirut itu berusia 40 tahun-45 tahun. Itu bagus.

Sekarang ini yang berusia di kisaran itu dirut apa saja?

Telkom, Kimia Farma, kemudian Jamsostek sekitar segitulah.

Kalau yang perempuan?

Direktur Utama Indonesia Natour, Intan Abdams Katoppo.

Apakah kalau direksi BUMN tidak bisa mencapai target bisa langsung diberhentikan? Biasanya bapak kasih jeda berapa lama untuk menentukan dia layak atau tidak layak?

Saya tidak buang-buang waktu. Tapi kita lihat dulu tidak dicapai karena apa. Seperti perkebunan kelapa sawit, itu kan karena harga minyak jatuh, itu yang berpengaruh ke perusahaan, perkebunan karet juga.

Tapi kalau tidak ada masalah eksternal, ya langsung diganti. Satu-dua hari lagi, kita akan ganti dirut yang tidak capai target.

Siapa Dirut itu?

Adalah, nanti Anda juga tahu.

Pernahkah Anda punya pengalaman tersulit memilih direksi BUMN, selain memilih direksi Antam dengan dua kandidat kuatnya?

Itu paling sulit dalam pengertian dua-duanya bagus, bukan karena sulit cari orang.

 Siapa direksi BUMN yang paling membikin bapak angkat jempol? Kenapa?

Ada beberapa yang satu level, yaitu Pupuk Indonesia, Semen Indonesia, BRI, Pos Indonesia, PT Kereta Api, Pelindo I dan Pelindo II, itu satu level. Telkom dan Pegadaian juga bagus.

Tidak hanya ide-idenya, tapi mereka bisa teguh dan tidak gampang menyerah dan tidak gampang dipengaruhi orang.

Menjelang pemilu, biasanya BUMN selalu diidentikkan dengan sapi perahan partai politik. Bagaimana Anda menjaga BUMN dari cobaan itu?

Saya berusaha keras tapi penilaian dari masyarakat. Sekarang rasanya tidak ada yang bermain-main gitu. Siapapun yang politicking di BUMN tidak jadi. Yang suka minta backing politik, main politik itu tidak bakal jadi.

Memang ada kejadian seperti itu, orang ini minta dukungan dari partai apa untuk jadi apa. Toh akhirnya orang itu tidak jadi apa-apa. Sejauh ini saya merasa berhasil bentengin BUMN.

Selama jadi Menteri apa yang bikin Anda sedih dan senang?

Saya tidak pernah sedih, senang selalu. Saya sedih waktu paling ketika pembentukan holding terhambat. Sedih saja karena ada program tidak jalan, kehilangan waktu, begini aja kok sulit ya. Kalau yang gembira sekali tidak ada.

(Ndw/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.