Sukses

Merpati Tak Pernah Ingkar Janji, Dahlan Iskan pun Menanti

Berbagai upaya termasuk mengganti direksi Merpati telah dilakukan, namun Merpati terus merugi. Menteri BUMN Dahlan Iskan sempat putus asa.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku saat ini dirinya masih fokus terus membenahi maskapai penerbangan PT Merpati Nusantara Airlines yang terus merugi.

Mantan bos PT PLN (Persero) itu mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya termasuk mengganti manajemen Merpati, namun maskapai penerbangan itu tak jua mereguk untung.  Dia bahkan sempat merasa putus asa dan mengaku berniat menutup Merpati.

"Kita sudah sering ganti manajemen belum juga untung dan lagi utang lamanya sudah terlanjur terlalu besar sehingga otak saya mengatakan ditutup saja, tapi hati saya memberi toleransi kalau ada manajemen bisa hidupkan merpati ya coba saja, asal jangan minta uang," ungkap  Dahlan saat berbincang dengan Liputan6.com, Jumat (5/7/2013).

Dahlan mengaku dirinya sudah buntu dan tak punya ide untuk selamatkan Merpati. Menurut dia, ide sehebat apapun tidak akan berjalan kalau utang Merpati tidak direstrukturisasi.

"Nomor satu itu utang untuk beli pesawat MA-60 itu mutlak harus diselesaikan karena kebutuhan barang yang dibeli lewat utang itu tidak bisa hasilkan tanggungan yang timbul akibat utang itu," tutur dia.

Pria berkacamata itu menilai Merpati tidak bisa hasilkan pendapatan lebih besar dari utang disebabkan besarnya biaya operasional perusahaan itu sehingga tidak bisa bersaing dengan pesawat sejenis yang dimiliki maskapai lain.

"Misalnya, pesawat MA-60 bersaing dengan pesawat ATR, MA-60 itu biaya per kilo bisa US$ 9 sen - US$ 12 sen, sementara ATR US$ 5 sen-US$ 6 sen," jelas dia.

Hingga kini, Dahlan masih belum bisa memutuskan bagaimana nasib Merpati ke depan. Dia mengaku masih mengamati terus perkembangan Merpati dalam satu hingga dua bulan ini.

"Merpati sepanjang masih terbang silakan, selama tidak minta duit. Karena begini pesawat tidak mungkin dipaksakan, begitu tidak bisa bayar gaji,  bahan bakar, saya tidak mau PT Pertamina (Persero) diutangi bahan bakar Merpati," tutur dia.

Di sinilah, lanjut dia, kesungguhan dari direksi Merpati diuji. Bagaimana cara mereka bisa terbang dengan kondisi yang sangat serba sulit.
"Kalau Merpati sampai sekarang bisa terbang itu  berarti direksinya hebat skali," papar Dahlan. (Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini