Sukses

Wawancara Khusus Dahlan Iskan (6): Nyapres Itu Antara Mau & Tidak

Menteri BUMN Dahlan mengakui dirinya sebenarnya ada keinginan untuk maju menjadi calon presiden. Namun, Dahlan masih terus mengukur diri.

Nama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan disebut-sebut sebagai salah satu calon presiden yang layak maju dalam Pemilu 2014. Dia bahkan menjadi calon presiden alternatif terpopuler versi Lembaga Survei Jakarta (LSJ).

Dengan malu-malu, Dahlan mengakui dirinya sebenarnya ada keinginan menjadi salah satu calon Presiden. Namun, dia merasa masih harus mengukur diri dan melihat siapa calon lain yang bakal maju.

Ditemui Nurseffi Dwi Wahyuni dari Liputan6.com, Dahlan buka-bukaan soal pencalonan dirinya sebagai calon presiden. Berikut petikan hasil wawancara yang ditulis Minggu (14/7/2013):

Menjelang Pemilu 2014, apakah Anda berniat maju menjadi salah satu calon Presiden? Hasil survei menunjukkan Anda salah satu calon terpopuler sebagai calon presiden.

Mula-mula niat tidak ada, karena ada suara-suara begitu lalu muncul keinginan. Kalu bilang tidak ada itu pasti bohong. Anda juga ada keinginan kan kalau banyak yang mendukung. Ingin iya, tapi kalau pengen sekali tidak. Skala 7 lah.. Kalau masyarakat mendukung dan dukungannya luas mungkin nyalon. Tapi kalau ada beberapa dan tidak luas, memaksa calonkan diri ya namanya tidak tahu diri.

Sudah ada partai politik yang melakukan pendekatan?

Hasil survei rating saya katanya naik terus, tapi masih sempat naik sampai skala tertentu atau tidak. Saya tidak tahu.

Kedua, sekarang ada fenomena baru Jokowi. Harus mempertimbangkan diri apakah bisa menang lawan Jokowi. Kalau sulit untuk apa?

Jadi Jokowi itu saingan terberat?

Saingan berat siapa saja. Bahkan (Jokowi) bukan saingan, sudah hampir pasti jadi. Hasil surveri kan gitu. Untuk saya berpesan teman-teman yang hasil surveinya masih begitu kecil, sudahlah. Untuk apa buang-buang uang, untuk apa juga buat heboh-heboh, tapi terserah mereka kalau mereka punya uang dan mau dibuang-buang silakan.

Jika seandainya Anda terpilih menjadi Presiden berikutnya, apa yang paling Anda benahi di Indonesia?

Ada problem besar, lembaga-lembaga internasional prediksi Indonesia bisa jadi negara besar. Prediksi itu akan tercapai kalau beberapa persyaratan terpenuhi. Saya akan fokus memenuhi syarat itu seperti infrastruktur, yang lebih penting dari itu yaitu 1 birokasi, 2 birokrasi, 3 birokrasi, 4 birokrasi, 5 juga birokrasi.

Sebegitu parahkah birokrasi di Indonesia?

Parah dalam artian birokasi bukan hanya soal mempermudah izin. Kalau ini tidak diubah, dia bisa menjadi penghambat bagi Indonesia untuk maju. Jadi calon musuh Indonesia terbesar itu adalah birokrasi. Karena infrasktruktur pun  terhambat karena birokrasi.

(Ndw/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini