Sukses

IMF: Pemangkasan Anggaran AS Tidak Tepat

Lembaga internasional IMF menilai kebijakan pemerintah AS yang akan memangkas anggaran belanja sebagai langkah tak tepat. Mengapa?

Direktur Eksekutif Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF), Christine Lagarde, menilai kebijakan pemotongan anggaran Amerika Serikat atau yang dikenal dengan istilah sequester merupakan tindakan yang tidak pantas dilakukan oleh negara Adi Daya tersebut.

Kebijakan yang ditempuh pemerintah Barrack Obama itu dikhawatirkan akan membebani pertumbuhan potensial dan  menimbulkan kontraksi dalam perekonomian AS.

"Prosedur anggaran yang ada di AS dengan mengarah ke penyesuaian anggaran, tampaknya benar-benar tidak pantas karena membabi buta, mempengaruhi pengeluaran tertentu yang penting untuk mendukung pertumbuhan jangka menengah dan panjang," kata Lagarde di Aix-en-Provence, Perancis Selatan seperti dikutip dari reuters, Minggu (7/7/2013).

Sebelumnya, Lagarde juga telah menyatakan pendapat yang sama. Dia menilai, kebijakan pemerintah AS memotong anggaran sebesar $85 miliar bisa menyebabkan kontraksi  sebesar 1,5% bagi perekonomian AS yang sedang limbung dihantam krisis finansial.

Kebijakan pemotongan anggaran ini sendiri telah ditandatangani oleh Presiden Barrack Obama sejak awal Maret 2013 lalu. Hal ini menyusul kegagalan Gedung Putih dan para pemimpin Kongres menemukan rencana anggaran alternatif.

Tercatat, pertumbuhan manufaktur AS melambat pada April 2013 lalu dari bulan sebelumnya.  Para ahli menilai penurunan pertumbuhan manufaktur akibat ketidakpuasan terhadap negosiasi jurang fiskal (fiscal cliff), pasar tenaga kerja dan ekspektasi inflasi.

Jauh sebelumnya, buntut dari kejatuhan fiscal cliff ini, pemerintah AS telah menaikkan pajak bagi banyak warga negaranya. Ekonomi AS menyusut sebesar 0,1% pada kuartal IV-2012. Hal ini kemudian memicu keraguan tentang kekuatan pemulihan ekonomi negara tersebut. (Dny/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini