Sukses

Perusahaan Malaysia Tanam Investasi Perkebunan Rp 893,4 Miliar

Felda Ventures Holdings Bhd (FGV), menanamkan investasi 283,5 juta ringgit Malaysia setara Rp 893,4 miliar kurun 5-6 tahun di Indonesia.

Perusahaan asal Malaysia, Felda Ventures Holdings Bhd (FGV), menanamkan investasi 283,5 juta ringgit Malaysia setara Rp 893,4 miliar kurun 5-6 tahun mendatang di Indonesia.

Investasi tersebut untuk pengembangan lahan perkebunan di Kalimantan Barat, yang merupakan hasil akuisisi anak perusahaannya di Indonesia.

CEO FGV Tan Sri Mohd Isa Abdul Samad mengatakan, investasi terebut meliputi investasi pertanian sebesar 236,7 juta ringgit Malaysia (Rp 741,2 miliar) dan belanja modal sebesar 46,7 juta ringgit Malaysia (Rp 146,2 miliar).

Dana tersebut akan dipakai untuk mengelola lahan seluas 21.037 hektare (ha) yang diakuisisi unit perusahaannya, Felda Global Ventures Kalimantan Sdn Bhd (FGVK).

Seperti melansir thestar.com, Selasa (9/7/2013), FGVK tercatat mengakuisisi 95% saham masing-masing di PT Temila Agro Abadi and PT Landak Bhakti Palma senilai 44 juta ringgit Malaysia (Rp 137,7 miliar) di Kalimantan Barat.

Perjanjian pertama terdiri dari akuisisi kepemilikan saham di PT Temila senilai 25,7 juta ringgit Malaysia (Rp 80,4 miliar) yang memiliki 8.193 ha di Sebangki Kabupaten Landak untuk pembangunan perkebunan kelapa sawit. Hingga saat ini, lahan seluas 725 ha sudah ditanami kelapa sawit.

Perjanjian kedua bernilai 18,3 juta  ringgit Malaysia (Rp 57,3 miliar), mengikat PT Landak Bhakti untuk akuisisi lahan karet di wilayah Sekadau seluas 12.844 ha.

Isa mengatakan, sumber dana investasi tersebut berasal dari aksi penawaran umum saham perdana publik (Initial Public Offering/IPO) di mana perusahaan masih memiliki dana sebesar 3,85 miliar ringgit Malaysia (Rp 12,05 triliun).

Dia mengatakan akuisisi tersebut merupakan investasi strategis sebab ditanamkan pada 2 komoditas inti yang kedepannya diharapkan mampu meningkatkan pendapatan dan nilai saham perusahaan.

Lebih lanjut Isa menjelaskan, perusahaan sedang berupaya mengakuisisi lebih banyak lahan di luar Malaysia. Sementara ini, negara-negara yang sedang menjadi incaran seperti Myanmar, Kamboja, dan Papua Nugini. (Sis/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini