Sukses

Sekarang Bukan Waktu yang Pas Buat Beli Emas, Kenapa?

Harga emas tahun ini anjlok hingga 25% dan kilaunya terus meredup. Berikut empat alasan kenapa saat ini bukan waktu yang pas untuk beli emas

Harga emas tahun ini telah anjlok hingga 25% dan kilaunya terus meredup. Pergerakan harga emas saat ini masih sulit untuk diprediksi. Harga logam mulia ini masih bisa naik, dan mungkin juga bakal terus turun. Meski demikian, banyak investor bertanya, "Apakah ini waktu yang baik untuk membeli emas?"

Seperti dilansir dari Business Insider, Jumat (12/7/2013) Russ Koesterich, analis investasi bersertifikat (CFA) ternama menjawab tidak untuk pertannya tersebut. Dia meyakini emas harus memiliki portofolio terpisah dengan aset lain. Hal tersebut karena dia menilai ada beberapa alasan yang membuat harga emas akan terus merosot lebih parah.

Pendiri lembaga investasi Blackrock Investment ini mengantongi banyak pengalaman di bidang investasi. Dengan segudang pengalamannya tersebut, sebagai ahli strategi investasi dia melihat ada empat alasan untuk tidak membeli emas sekarang.

Berikut empat alasan kenapa saat ini adalah waktu yang buruk untuk membeli emas:

1. Harga emas tengah menghadapi tekanan kenaikan suku bunga riil untuk pertama kalinya. Suku bunga yang naik bisa menjadi kabar buruk untuk emas. Hal ini karena suku bunga riil, yang setara dengan suku bunga dikurangi nilai inflasi, sangat mempengaruhi emas, aset yang tidak menghasilkan pendapatan dari suku bunga.

2. Menguatnya nilai dolar AS berdampak negatif pada harga emas. Saat Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) mulai melambatkan program pembelian asetnya, dolar AS terus menguat terhadap berbagai mata uang dunia termasuk emas. Logam mulia ini disebut-sebut sebagai mata uang tertua di dunia.

3. Banyak sentimen negatif pada pasar emas. Beberapa tahun  yang lalu, berbagai pendapat positif membuat harga emas terus bersinar  dan banyak investasi mengalir untuk emas. Saat ini, emas terus dihantam sentimen negatif yang membuat harganya akan terus merosot.

4. Permintaan emas di India terus menurun. India merupakan negara konsumen emas terbesar karena budaya perayaannya dan mengingat emas bisa dijadikan dana pelindung investasi jangka panjang.  Meski begitu, pertumbuhan pasokan uang di India cenderung melambat. Padahal pertumbuhan tersebut merupakan indikator utama inflasi negara jangka panjang dan kunci permintaan emas.

Saat ini pengurangan permintaan emas yang dilakukan bank-bank sentral di seluruh dunia terus memicu turun harga emas.

Emas, sama seperti kebanyakan aset lainnya, akan tetap berisiko dalam beberapa bulan ke depan di tengah spekulasi para investor menghadapi rencana penarikan program stimulus The Fed. (Sis/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • The Fed adalah salah satu bank sentral di AS yang tertua dan berdiri sejak tahun 1913 melalui kongres.

    The Fed

  • Emas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Au (bahasa Latin: 'aurum') dan nomor atom 79.

    emas