Sukses

Perusahaan Pengolahan Rumput Laut Dibangun di NTT

PT Algae Sumba Timur Lesatari (ASTIL) yang resmi mendirikan pabriknya di Desa Tanamanang, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pabrik Pengolahan Rumput Laut bertambah di tanah air. Adalah PT Algae Sumba Timur Lesatari (ASTIL) yang resmi mendirikan pabriknya di Desa Tanamanang, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pendirian pabrik ini diharapkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendukung industri rumput laut nasional mampu mencapai produksi hingga 1.214.299 ton senilai Rp 1,13 triliun di 2013. 

“Akselerasi peningkatan produksi rumput laut melalui program industrialisasi pada 2013, ditargetkan mampu menghasilkan rumput laut yang diolah sebanyak 1.214.299 ton, jumlah pembudidaya sebanyak 37.807 RTP, penyerapan tenaga kerja sebanyak 415.462 orang dan nilai produksi mencapai Rp 1.138 miliar,” ujar Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto, Jumat (12/7/2013).

Menurut dia, keberadaan pabrik pengolahan rumput laut di dalam negeri sangat penting guna menampung hasil budidaya petani di sekitar Sumba Timur dan kawasan NTT. Keberadaan pabrik di dekat lokasi bahan baku bisa mengurangi biaya transportasi.

Setiap harinya, pabrik tersebut mampu memproduksi 'chips' rumput laut sebanyak 2 ton. Untuk memproduksi chips sebesar itu membutuhkan hingga 6 ton bahan baku rumput laut setiap hari.

Rencananya, kapasitas produksi pabrik akan ditingkatkan agar mampu mengolah 10 ton bahan baku rumput laut per hari.

Pendirian Pabrik Algae Sumba Timur Lesatari dikatakan merupakan bukti sinergitas kinerja  Kementerian Perindustrian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Pemkab Sumba Timur.

Pada 2012, pabrik ini tercatat telah memproduksi “chips” rumput laut sebanyak 124 ribu kilogram (kg). Produk  dan dipasarkan ke beberapa perusahaan yang ada di dalam.  Hingga saat ini pemasarannya masih difokuskan pada perusahaan-perusahaan dalam negeri.

Sumba Timur sendiri merupakan salah satu kawasan percontohan minapolitan komoditas rumput laut di NTT. Sebanyak 398 ribu ton bahan mentah rumput laut dihasilkan NTT pada 2012. Sumba Timur sendiri diketahui menyumbang 1.393,8 ton pada jumlah tersebut.

“Potensi lahan budidaya rumput laut yang cukup besar yang dimiliki kawasan ini (Sumba Timur), diharapkan dapat meningkatkan produksi rumput laut sehingga mendukung peningkatan produksi secara nasional," tutur Slamet.

Sekadar informasi, hingga saat ini industrialisasi rumput laut  nasional sudah dilaksanakan di enam provinsi yaitu  Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara.(Sis/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini