Jepang terus memperbesar porsi investasi di negara-negara berkembang, salah satunya Indonesia. Bahkan negeri Sakura ini termasuk dalam deretan investor nomor dua terbesar di tanah air setelah Singapura.
"Setelah Singapura, Jepang tetap menjadi investor nomor dua di Indonesia. Jadi Jepang memiliki potensi untuk meningkatkan investasi di sini," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (14/7/2103).
Siang ini, Hatta dijadwalkan bertemu dengan Senior Vice Minister of Cabinet Office of Japan, Yasutoshi Nishimura beserta delegasi untuk membahas kerja sama bilateral, khususnya di bidang ekonomi.
"Saya akan membicarakan progress dari Metropolitan Priority Area (MPA) dan membicarakan follow up dari pertemuan di Jepang pada 2012 lalu, terutama untuk proyek Mass Rapid Transit (MRT) dan pengembangan dari proyek pelabuhan," tukasnya.
Pemerintah Indonesia sebelumnya telah menandatangani perjanjian (Memorandum of Cooperation) dengan pemerintah Jepang berkaitan dengan rencana Jabodetabek Metropolitan Priority Area (MPA).
Selain itu, pengusaha Jepang juga berencana melakukan relokasi pabrik besar-besaran ke Karawang, Jawa Barat. Sehingga pemerintah Indonesia dirayu agar membangun pelabuhan Cilamaya.
"Karena berpotensi meningkatkan investasi, pemerintah bakal mengangkat beberapa paket insentif yang sudah dikeluarkan, seperti tax allowance dan tax holiday," jelas Hatta. (Fik/Ndw)
"Setelah Singapura, Jepang tetap menjadi investor nomor dua di Indonesia. Jadi Jepang memiliki potensi untuk meningkatkan investasi di sini," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (14/7/2103).
Siang ini, Hatta dijadwalkan bertemu dengan Senior Vice Minister of Cabinet Office of Japan, Yasutoshi Nishimura beserta delegasi untuk membahas kerja sama bilateral, khususnya di bidang ekonomi.
"Saya akan membicarakan progress dari Metropolitan Priority Area (MPA) dan membicarakan follow up dari pertemuan di Jepang pada 2012 lalu, terutama untuk proyek Mass Rapid Transit (MRT) dan pengembangan dari proyek pelabuhan," tukasnya.
Pemerintah Indonesia sebelumnya telah menandatangani perjanjian (Memorandum of Cooperation) dengan pemerintah Jepang berkaitan dengan rencana Jabodetabek Metropolitan Priority Area (MPA).
Selain itu, pengusaha Jepang juga berencana melakukan relokasi pabrik besar-besaran ke Karawang, Jawa Barat. Sehingga pemerintah Indonesia dirayu agar membangun pelabuhan Cilamaya.
"Karena berpotensi meningkatkan investasi, pemerintah bakal mengangkat beberapa paket insentif yang sudah dikeluarkan, seperti tax allowance dan tax holiday," jelas Hatta. (Fik/Ndw)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.