Hingga 2015, Emas bakal bertengger US$ 1.200 - US$ 1.300

Harga emas terus diprediksi belum akan menunjukkan kabar baik. CEO Monetary Mining Group Mike Edwards mengatakan, harga emas spot masih berada di antara US$ 1.200 hingga US$ 1.300 per ounce hingga dua tahun mendatang. Polanya sama dengan yang terjadi antara periode 2005 dan September 2011.

"Selama satu atau dua tahun ini harga emas akan berada di sekitar US$ 1.300," ujar Edward yang bekerja di perusahaan pengeksplor emas ini.

Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, pada 2005 harga emas naik dari US$ 412,7 per ounce pada 8 Februari 2005, menjadi US$ 1.900,23 pada 5 September 2011. Angka tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah.

Seperti dilansir dari The Australian, Selasa (16/7/2013), hingga saat ini, harga emas sudah naik 4,3% dalam sebulan.

Para penambang emas perlu menjaga pengeluaran mereka dan menahannya tak lebih tinggi dari US$ 800 per ounce. Jumlah tersebut sudah termasuk yield dari pertambangan dan prosesnya sebanyak empat gram per ton.

"Nilai saham emas harus naik sebelum harga emas fisik meningkat," ujarnya.

Sementara penutupan perdagangan akhir pekan lalu menunjukkan kontrak emas paling aktif. Kontrak pengiriman untuk Agustus turun US$ 2,30 dan ditutup di harga US$ 1277,6 per ounce di lantai bursa Comex. Meski turun, kontrak tersebut naik 5,4% dari Jumat sebelumnya.

Nilai dolar AS yang menguat juga menekan harga emas karena membuat kontrak-kontrak yang tampak lebih mahal bagi para investor yang menggunakan mata uang lokal. (Sis/Nur)