Emas Berharap Berkah Kebijakan Pelonggaran Kuantitatif Amerika

Kilau emas kini memang tak secemerlang dulu. Harga emas sulit mencapai level tertinggi lagi. Namun emas bisa terangkat lagi jika mendapat berkah dari kebijakan Pelonggaran Kuantitatif quantitative easing (QE) The Fed.

Kebijakan Pelonggaran Kuantitatif akan membuat pasokan uang meningkat dan jumlah kredit meningkat.

CEO Monetary Mining Group Mike Edwards seperti dilansir dari The Australian, Selasa (16/7/2013) mengatakan para pedagang emas masih terus mengikuti pergerakan data ekonomi AS sebagai petunjuk menghadapi kebijakan moneter Bank Sentral Amerika (The Fed).

Awal minggu ini, harga emas naik setelah gubernur The Fed Ben Bernanke mengatakan kebijakan moneter yang semula akan dihentikan ternyata diperlukan guna menjaga stabilitas ekonomi AS.

Langkah quantitative easing (QE) The Fed membawa keuntungan tersendiri untuk emas. Mengingat banyaknya investor yang akan lebih memilih aset fisik menyusul kekhawatiran peningkatan inflasi dan melemahnya dolar. Saat ini para pedagang khawatir harga emas akan jatuh jika program stimulus dibatasi.

Namun Edward memprediksi, harga emas masih akan berkisar di harga US$ 1.200 - US$ 1.300 hingga 2 tahun mendatang.

Polanya sama dengan yang terjadi antara periode 2005 dan September 2011. "Selama satu atau dua tahun ini harga emas akan berada di sekitar US$ 1.300," ujar Edward yang bekerja di perusahaan pengeksplor emas ini.

Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, pada 2005 harga emas naik dari US$ 412,7 per ounce pada 8 Februari 2005, menjadi US$ 1.900,23 pada 5 September 2011. Angka tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah.  (Sis/Igw)