Sukses

Puasa Belum Seminggu, Harga Bahan Pangan Sudah Naik 2 Kali Lipat

Selain berbagai jenis cabai yang melonjak tinggi, kenaikan harga juga dialami komoditas bawang merah yang sempat menembus Rp 80 ribu per Kg.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar di ibukota senantiasa terus naik selama Bulan Puasa. Namun, fenomena pada puasa kali ini terbilang cukup mengherankan karena harga bahan pokok telah naik hampir dua kali lipat. Padahal masyarakat di ibukota umumnya baru menjalani puasa kurang dari sepekan.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com di PD Pasar Jaya Pasar Minggu, Selasa (16/7/2013), hampir semua jenis kebutuhan bahan pokok mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi.

Pemilik Toko Rahayu di PD Pasar Jaya Pasar Minggu, Sanusi (38) mengatakan, semua jenis kebutuhan bahan pokok dalam beberapa hari puasa mengalami kenaikan harga yang tinggi. Kenaikan disebabkan adanya permainan bandar yang membuat harga kebutuhan pokok mampu terkerek ke level yang cukup tinggi.

Dugaan itu muncul karena harga jual di tingkat petani justru di jual pada harga normal. Namun kenaikan baru terjadi setelah bahan pangan diterima dan dijual oleh para bandar.

"Sistem pengusaha sekarang seperti ini. Dia investasi ke petani, petani tidak ada modal, maka dari itu mereka ngasih duit ke petani, dan hasil raihan panen dijual sesuka hati oleh para pengusaha, maka dari itu mereka bisa memainkan harga sepicik mungkin" ungkapnya.

Dari berbagai bahan pangan yang ada, komoditas cabai tercatat mengalami kenaikan yang cukup signifikan, baik cabe rawit merah, cabe rawit hijau, cabai hijau dan cabe keriting. Kenaikan tinggi juga dialami komoditas bawang merah yang dalam beberapa hari ini mengalami kenaikan hingga mencapai Rp 80 ribu per kg.

"Semua komoditas selama beberapa hari puasa ini mengalami kenaikan yang tinggi. Memang sangat dikecewakan kenaikan harga cabai dan bawang merah. Kenaikannya membuat para penjual dan pembeli kebingungan," ujar Sanusi.

Dia menambahkan, masyarakat kurang mampu menjadi kalangan yang terkena imbas paling besar dari kenaikan harga kebutuhan pokok. Pergi ke pasar dengan membawa duit yang seminim mungkin, masyarakat miskin ini hanya sedikit mendapatkan barang belanjaan.

"Kasihan orang yang miskin, bayangkan bawa duit 50 ribu saja sudah tidak ada artinya kalau dibawa ke pasar. Pemerintah harus tegas bisa menstabilkan harga di pasaran. Kalau perlu ambil tindakan tegas bagi para pemain harga di pasaran. Supaya tidak banyak yang dirugikan, setiap hari mengalami kenaikan terus menerus," tegasnya. (Dis/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini