Sukses

Dahlan Tidur di Bandara Kuala Namu Sehari Jelang Simulasi

Bandara Kuala Namu nantinya dipersiapkan untuk menggantikan Bandara Polonia Medan yang berhenti beroperasi pada 24 Juli 2013 pukul 23.00 WIB

Menjelang proses simulasi operasional Bandar Udara (Bandara) Kuala Namu pada 25 Juli 2013, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan berjanji akan menginap di Bandara. Niat Dahlan itu cukup serius mengingat Bandara Kuala Namu nantinya akan dijadikan sebagai basis bandara Internasional di kawasan Sumatera menggantikan Bandara Polonia Medan.

Tak hanya itu, Dahlan mengatakan aksinya itu sebagai bentuk solidaritas terhadap para pekerja dan pihak terkait dalam proses pembangunan. Serta dukungan bagi  pelaksana operasional bandara terbesar kedua setelah Soekarno Hatta tersebut.

"Saya sendiri akan bermalam di Kuala Namu nanti, bukan mengontrol, saya ingin solider saja sama seharian bermalam disana, saya ingin ikutan saja, saya tidak bisa bantu apa-apa, paling nanti saya berikan singkong saja, tahu," ungkapnya di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (16/7/2013)

Dahlan menjelaskan, selain simulasi operasional Bandara, kegiatan Dahlan juga akan dilanjutkan dengan serah terima Bandara Kuala Namu dari pengelola Angkasa Pura II ke Kementerian Pertahanan.

Nantinya. terhitung sejak 24 Juli 2013, Bandara Polonia Medan akan menutup operasional bandara terhitung sejak pukul 23.00 WIB. Keesokan harinya, para penumpang pesawat udara mulai diterbangkan dari Bandara Kuala Namu.

"Mendarat terakhir pukul 23.00 WIB, semoga tidak ada yang delay. Lalu pesawat yang malam itu, yang nginap di Polonia harus terbang ke Kuala Namu dan parkir, besok pagi harinya tanggal 25 sudah dapat terbang lewat Kuala Namu," papar mantan direktur utama PLN itu.

Bandara Kuala Namu dilaporkan memiliki areal parkir yang mampu menampung sebanyak 16 pesawat.

Diakui Dahlan, pembangunan Bandara Kuala Namu saat ini adalah belum rampungnya infrastruktur jalan menuju bandara. "Tapi wamen PU menyatakan cukup," jelas dia. (Yas/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini