Sukses

Bisnis Follower Twitter, Mantan Akuntan Kantongi Rp 1,3 Miliar

Seorang mantan akuntan rela meninggalkan pekerjaannya untuk beralih menjadi penjual akun follower twitter palsu. Bagaimana cara kerjanya?

James Clegg, pria yang menjalankan bisnis penjualan akun follower Twitter palsu, dilaporkan mampu meraup keuntungan hingga US$ 128 ribu atau sekitar Rp 1,3 miliar dalam 10 bulan terakhir.  Tak hanya pada individu tertentu, dia bahkan menjualnya pada beberapa selebritis dan perusahaan-perusahaan besar.

Seperti dilansir dari Business Insider mengutip laporan Christoper Null dari PC World, Kamis (19/7/2013), Clegg dilaporkan menjalankan bisnisnya dengan sangat baik. Bahkan kesuksesan tersebut mendorongnya berhenti dari pekerjaannya sebagai seorang akuntan.

Bisnis follower palsu ini merupakan permainana angka. Para peminatnya bisa mendapatkan 1.000 follower Twitter dengan membayar US$ 11 dan US$ 30 untuk  pembelian dengan susunan follower khusus. Dia mengungkapkan, server dengan hasil pencarian tinggi bisa menarik 80 hingga 100 pesanan follower palsu per hari.

Namun tak semua pendapatan masuk kantong Clegg. Dia membayar beberapa programmer di India untuk memproduksi bots, sebuah program yang mampu menciptakan akun-akun Twitter palsu. Dari setiap pendapatan berjumlah US$ 6 ribu, Clegg memperoleh laba sekitar US$ 2 ribu.

Para pembelinya terdiri dari selebritis biasa, perusahaan-perusahaan besar, pelawak. Namun Clegg mengungkapkan, kebanyakan pembeli akun palsunya adalah perusahaan-perusahaan kecil yang tak ingin orang mengetahui bahwa follower Twitter aslinya hanya sekitar 20 orang.

Hingga saat ini, dia telah menjalankan 13 situs penjualan follower Twitter palsu. Banyak situs dibutuhkannya, mengingat Google menentang bisnis follower palsu tersebut. Jadi setiap situs harus menggunakan skema optimasi mesin pencarian (search-engine) yang terus berubah-ubah untuk muncul di hasil pencarian (search results).

Salah satunya bahkan muncul di tempat teratas pencarian Google. Anda bisa mencobanya dengan mengklik 'Twitter followers' di mesin pencarian Google.

Sebenarnya, membeli atau menjual akun-akun Twitter merupakan tindakan pelanggaran. Jika pihak Twitter menemukan akun tersebut, maka semuanya akan segera dihapus.(Sis/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini