Sukses

Danamon Cetak Laba Bersih Rp 1,9 Triliun dalam 6 Bulan

Bank Danamon mencatatkan laba bersih Rp 1,9 triliun sepanjang semester I 2013, atau turun tipis dari Rp 2 triliun pada semester I 2012.

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) mencatatkan laba bersih Rp 1,9 triliun sepanjang semester I 2013, atau turun tipis dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 2 triliun. Turunnya laba perseroan salah satunya disebabkan inflasi.

"Inflasi memang jadi tema utama pada kuartal II-2013, yang terutama disebabkan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) pada pertengahan Juni 2013,"  kata Direktur Utama Bank Danamon Henry Ho di Jakarta, Kamis (18/7/2013).

Meskipun laba bersih turun, Henry menyatakan kinerja perseroan sepanjang enam bulan pertama 2012 tetap positif.

Emiten keuangan berkode BMDN itu mencetak pertumbuhan pendapatan bunga bersih atau net interest income sebesar 6% menjadi Rp 6,7 triliun dan pendapatan non bunga atau fee income yang naik 9% menjadi Rp 2,4 triliun.

Pertumbuhan kredit juga mengalami peningkatan sebesar 12% menjadi Rp 124 triliun pada semester pertama 2013, dari periode yang sama tahun lalu Rp 110 triliun.

Kredit non otomotif termasuk kredit usaha mikro, kecil dan menengah serta kredit untuk segmen komersial dan korporasi tumbuh 18%. Sedangkan kredit otomotif  yang melalui Adira Finance tumbuh 3% pada akhir Juni 2013 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Menurut  Direktur Keuangan Bank Danamon Vera Eve Lim, penurunan itu disebabkan adanya kebijakan kenaikan uang muka kredit yang dirilis Bank Indonesia. "Sektor otomotif, terutama industri kendaraan roda dua masih dalam tahap penyesuaian atas dampak dari aturan down payment," ungkap dia.

Kredit usaha mikro melalui Danamon Simpan Pinjam (DSP) membubuhkan pertumbuhan sebesar 10% menjadi Rp 19,8 triliun pada semester pertama tahun ini dibandingkan periode sama tahun lalu. Kredit usaha kecil dan menengah (UKM) naik sebesar 25% menjadi Rp 17,2 triliun.

Sementara itu pada sisi pendanaan giro tumbuh 12% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 15,6 triliun dan sisi tabungan tumbuh 10% menjadi Rp 26 triliun. Secara keseluruhan giro dan tabungan (CASA) tumbuh 11% menjadi Rp 41,6 triliun.

Rasio kredit terhadap total dana pihak ketiga (loan to deposit ratio) mencapai 105,4% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 97,1%.

"Rasio kredit terhadap total pendanaan Danamon yang memperhitungkan dana jangka panjang berada pada posisi 91,1% pada akhir Juni 2013 dibandingkan 85,2% pada tahun sebelumnya. Oleh karena itu kami memiliki likuiditas yang banyak untuk mendanai pertumbuhan kredit kami,"ungkap Vera. (Yas/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini