Sukses

Harga Emas Terus Merosot, Ada Apa Ya?

Harga emas sempat menembus US$ 1.900 per ounce pada 2011, dari US$ 800 per ounce di awal 2009. Namun kini, harga emas terus merosot.

Harga emas sempat meroket hingga lebih dari US$ 1.900 per ounce pada 2011 dari harga US$ 800 per ounce di awal 2009. Meski demikian, saat ini harga emas kembali tergelincir sekitar 27%. Pendiri Roubini Global Economics, Nouriel Roubini, mengidentifikas tujuh alasan di balik anjloknya harga emas tersebut.

Seperti dilansir dari The Financial Express, Jumat (19/7/2013), profesor di New York Universtiy ini kemudian memaparkan ketujuh alasan mengapa harga emas terus merosot saat ini.

Pertama, harga emas cenderung naik menghadapi ancaman ekonomi global, keuangan dan ancaman geopolitikal yang buruk. Hal ini menjelaskan mengapa harga emas naik sangat tinggi dari 2009 hingga 2011. Ekonomi global tengah mengalami pemulihan, akibatnya, harga emas pasti turun.

Kedua, emas meningkat tajam saat terdapat risiko inflasi tinggi, mengingat emas mengambil keuntungan dari tingkat inflasi. Saat ini, tingkat inflasi global masih tercatat rendah dan merosot. Maka memegang emas saat ini terasa kurang menguntungkan.

Ketiga, berbagai aset lainnya seperti ekuitas dan real estate saat ini memberi lebih banyak return daripada emas. Return emas yang semakin rendah, mengurangi permintaan terhadap emas.

Keempat, tingkat suku bunga riil dan harga emas memiliki keterkaitan yang sangan tinggi. Sejak krisis keuangan pada 2007-2008, banyak negara mengalami pertumbuhan produk domestik bruto yang lamban.

Banyak bank sentral mengambil kebijakan suku bunga nol atau ZIRP untuk menstimulasi pertumbuhan. Langkah inilah yang membuat harga emas terus tinggi hingga 2011. Namun saat ini bank-bank sentral keluar dari kebijakan ZIRP dan harga emas terus menurun.

Kelima, negara-negara dengan utang tinggi menjual emasnya untuk mengurangi jumlah utangnya tersebut. Pemerintah di sejumlah negara tersebut mendorong investor untuk berinvestasi emas, karena logam mulia ini lebih berisiko daripada obligasi pemerintah.

Keenam, nilai dolar Amerika Serikat (AS) dan harga emas bergerak tak searah. Seperti yang terjadi baru-baru ini, dolar AS yang menguat menurunkan nilai emas.

Ketujuh, emas bergerak mengikuti kondisi politik yang tak logis. Alasan ini sebenarnya menjelaskan mentalitas beberapa politisi bijak yang membantu emas naik selama periode 2009-2011. Beberapa kelompok emas konservatif garis keras secara politis menganggapa ada konspirasi pemerintah yang negatif.

Tujuan konspirasi ini diasumsikan guna mengambil alih sebanyak-banyaknya kekayaan pribadi dan menjadikan emas sebagai satu-satunya dana pelindung investasi.

Kelompok ini juga yakin para investor akan kembali pada emas mengingat bank-bank sentral menurunkan nilai saham mata uang dan mengingat nilai inflasi yang tinggi. Sayangnya nilai inflasi anjlok secara global dan emas tak ada hubungannya dengan pergerakan mata uang.

Menurut  Roubini Global economics, harga emas sementara bisa meningkat dalam beberapa tahun ke depan, namun masih sangat berisiko. Dan saat ekonomi global perlahan pulih maka harga emas akan bergerak ke harga yang lebih rendah. Perusahaan riset dan konsultasi ini memprediksi harga emas naik menjadi US$ 1.300 akhir tahun 2013 dan turun ke level US$ 1.000 pada 2015. (Sis/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Laman ini berisi mengenai informasi seputar harga emas terbaru. Harga emas ini terus diperbarui setiap harinya.

    Harga Emas

  • Emas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Au (bahasa Latin: 'aurum') dan nomor atom 79.

    emas

Video Terkini