Sukses

[VIDEO] Tips Biar Mudah dan Disiplin Menabung

Menabung itu bukan masalah besar kecilnya pendapatan. Sekecil apa pun penghasilan Anda, menabung itu wajib.

Alasan orang tak bisa menabung adalah karena penghasilan tak cukup. Tapi ternyata menabung itu bukan masalah besar kecilnya pendapatan. Sekecil apa pun penghasilan Anda, menabung itu wajib.

Perencana Keuangan Mike Rini Sutikno CFP (Certified Financial Planner) mengatakan buruh dengan gaji UMP pun sebenarnya bisa menabung.

Percuma Anda kerja keras tahunan kalau tak bisa menabung buat masa depan. Bagaimana mendisiplinkan menabung, simak wawancara khusus Mike Rini Sutikno dengan Liputan6.com seperti ditulis, Rabu (23/7/2013):


Banyak orang yang sudah bekerja atau punya penghasilan tapi tidak pernah bisa menabung, apa yang salah?


Itu karena orang tidak punya tujuan keuangan ya. Sebenarnya orang tahu pentingnya menabung, menyisihkan sebagian penghasilan mereka atas jumlah tertentu untuk disimpan.

Tetapi motivasi untuk menyimpan itu apa? Jadi kalau orang hanya menyimpan uang saja, dia akan disiplin selama beberapa waktu tertentu, katakan 5, 6 bulan dia terus menabung. Tetapi begitu ada pengeluaran tak terduga, ada musibah dan bencana atau jangan-jangan tergoda diskon.

Umumnya orang-orang jadi tergoda untuk ambil dia punya tabungan. Nah contohnya ketika menjelang puasa lebaran. Orang sudah menabung dari bulan-bulan sebelumnya. Dia juga  punya gaji dan THR, nah begitu mau menjelang lebaran apalagi mau mudik, kebutuhan banyak, tergoda dia untuk ambil tabungannya.

Tergoda untuk mengambil tabungan ini sebenarnya membahayakan dirinya dan keluarganya sendiri. Sebab sebenarnya banyak sekali kebutuhan yang harus dibayar dari tabungan itu hanya saja karena tabungan ini tidak ada judulnya, hanya menyimpan uang saja di situ, sehingga orang itu tergoda untuk mengambil kapan saja.

Memang tujuannya dari menabung ini adalah untuk digunakan. Tapi seharusnya tujuan dari menabung adalah untuk digunakan dengan tujuan tertentu. Nah jadi walaupun orang sudah menabung kalau nggak ada tujuan tertentu dia akan mudah tergoda menggunakannya.


Benarkah orang harus punya gaji gede dulu baru bisa menabung?


Tidak harus menunggu gaji gede. Berapa pun penghasilan Anda biasakan untuk menabung. Penghasilan kita bisa ditabung ke dalam suatu produk simpanan tertentu. Jadi jumlahnya bisa berapa saja, dan kapan dilakukannya juga tidak ada ketentuannya.

Anda bisa menabung secara rutin kalau memang Anda memiliki penghasilan seperti gaji. Tapi juga Anda bisa menabung dari kapan pun Anda setiap kali menerima pendapatan. Jadi tidak semua orang kan sebenarnya gajian, ada juga orang yang pendapatannya berdasarkan fee dan komisi.

Bagaimana menabung ketika pendapatan seseorang itu tidak tetap waktunya maupun tidak tetap jumlahnya? Berarti dia menabung begitu dia mendapatkan penghasilannya sehingga kebiasaan yang harus diterapkan disini adalah menabung setiap kali mendapatkan penghasilan. Yang rutin akhirnya menabung rutin, yang tidak rutin akhirnya menabung sesuai dengan kapan dia terimanya.

Kalau terkait dengan jumlahnya berarti kita bisa menggunakan pendekatan persentase minimum 10% dari gaji kita. Atau tiap kali kita mendapatkan penghasilan seharusnya bisa langsung kita alokasikan untuk menabung.


Cara mudah mendisiplinkan menabung itu seperti apa?


Jadi bagi orang gajian yang punya pendapatan tetap maka kita bisa menggunakan autodebit. Fasilitas autodebit di bank yang kemudian juga kita memilih produk-produk tabungan yang memang membuat kita disiplin.

Ada beberapa produk tabungan yang membuat kita itu tidak boleh menggunakan tabungan itu selama jangka waktu tertentu. kemudian ada juga deposito, nah deposito ini kita tidak boleh ambil kalau belum jatuh tempo itu membuat kita lebih disiplin dalam melakukan aktivitas menabung ada lagi produk-produk asuransi atau produk-produk yang berbasis asuransi. jadi kita terikat kontrak pembayaran premi. Kalau sudah bayar premi harus dilaksanakan pembayarannya sebab kalau tidak kontraknya bisa diputus dan uang yang sudah kita alokasikan disitu ya bisa hangus.


Benarkah menabung itu bukan masalah menyisihkan uang cash ya tapi yang penting tahu produk yang akan ditabung?

Tidak harus uang cash. Yang penting kita sudah memiliki perencanaan. Sebenarnya kegiatan tabungan ini tujuannya untuk apa.

Tujuannya dulu seperti apa sehingga kita termotivasi tidak akan pakai uang tabungan kita selain dari untuk tujuan penggunaannya.

Yang kedua, kita juga pilih produk yang membuat kita menjadi lebih disiplin. Jadi harus ada supaya kita lebih disiplin gunakan fasilitas autodebit. Atau memang struktur dari tabungannya itu tidak boleh diambil sewaktu-waktu atau kapanpun tapi hanya boleh setelah jangka waktu yang sesuai dengan kesepakatan tadi.


Kalau buruh dengan gaji UMP 2,2 juta per bulan dan mengeluhkan tidak bisa menabung. Apa solusinya?


Jadi untuk penghasilan berapapun semua orang bisa menabung. Mulai dari yang kecil-kecil, misalnya saya kalau punya uang Rp 5.000-an tidak saya jajanin. Jadi tiap kali di dompet ada Rp 5000-an itu langsung dimasukkan ke celengan. Celengan itu benar-benar celengan dari kaleng.

Jadi  jangan dibikin yang namanya menabung itu susah, harus ke bank. Menabung itu harus ada tujuannya, kemana menabungnya juga harus kita perhatikan. Yang pasti, tidak perlu jumlah tertentu, berapa pun jumlahnya selama kita ada kesepakatan dengan diri sendiri. Kalau tiap kali ada Rp 5000 di dompet  langsung masuk celengan. Jadi tidak boleh dijajanin.

Tapi kalau uang seribu, dua ribu mungkin Anda mau berikan sedekah itu boleh. Tapi  Rp 5 ribu itu langsung masuk celengan. Mungkin kalau Anda sudah disiplin naik ke Rp 10 ribu. Berikutnya kalau ada Rp 50 ribu tiap itu sudah bisa dimulai dengan potong gaji.

Jadi yang penting adalah kita komitmen pada diri kita sendiri dulu. Untuk bisa melakukan ini secara rutin, karena segala sesuatu yang kuat dan stabil itu memang harus dilakukan secara terus menerus  dan diulang-ngulang kebiasaan itu sehingga menjadi otomatis.

Orang Indonesia mana yang paling rajin menabung dan mana yang malah ngga suka menabung sama sekali?

Tiap orang memang punya kebiasaan sendiri-sendiri, diturunkannya dari bagaimana orang tuanya mengajarkan. Jadi bagaimana sebenarnya, personality, kebiasaan kita saat ini, itu selalu ada hubungannya dengan masa lalu. Bagaimana kita dididik, bagaimana orangtua mengajarkan kita. Orangtua yang boros anaknya kemungkinan  bisa jadi boros, orangtua yang suka berutang, suka belanja, konsumtif, kurang  lebih ya anaknya seperti itu. Karena anak-anak pasti mencontoh.

Ketika kita menjelang dewasa kemudian terjadi penyesuaian-penyesuaian dari apa yang sudah diajarkan oleh orang tua kemudian kita implementasi di lapangan dalam hidup kita sendiri. Kemudian barulah kita menyesuaikan dengan kondisi kita saat ini. Namun dasar-dasarnya itu ditentukan ketika kita masih dalam didikan orangtua.

Yang kedua, lingkungan juga berpengaruh, kalau lingkungan kita boros, kita terdorong untuk boros. Lingkungan kita hemat, biasanya kita juga terdorong untuk hemat. Karena itu, perilaku keuangan kita itu adalah bagaimana kita mengelola keuangan secara benar. Itu pun juga harus ada yang kita pertimbangkan yaitu di lingkungan mana kita seringkali berinteraksi.

Karena lingkungan ini biasanya juga akan mempengaruhi keputusan- keputusan finansial. Terutama keputusan belanja, contohnya ibu-ibu, tadinya  nggak mau belanja tapi karena dibujuk-bujuk teman akhirnya jadi belanja kadang-kadang bukan karena dibujuk, tapi nggak enak sama teman yang bawa dagangan, akhirnya dia beli. (Sis/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini