Sukses

Pertamina Klaim Ungguli Produksi Minyak Kodeco Energy di Blok WMO

PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) berhasil meningkatkan produksinya hingga 70% dalam dua tahun terakhir.

PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) berhasil meningkatkan produksinya hingga 70% dalam dua tahun terakhir. Produksi Blok WMO kini lebih tinggi dibandingkan saat diserahkan dari Kodeco Energy ke Pertamina pada 7 Mei 2011.

Senior Executive VP & General Manager PHE WMO Bambang Kardono mengatakan saat dioperasikan Kodeco Energy produksi Blok WMO tinggal 13 ribu barel minyak per hari (bopd).

Sedangkan capaian produksi saat ini mampu menembus 22.200 bopd. Berarti produksi lebih tinggi dari target yang ditetapkan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas bumi (SKK Migas) yaitu sebesar 20.443 bopd.

Sejak 1 April lalu, produksi PHE WMO terus meningkat dari kisaran 9.000 bopd menjadi 12 ribu bopd. Setelah itu pada bulan Mei menembus 17 ribu bopd, bulan Juni 20.300 bopd dan pada awal bulan Juli produksi terus meningkat menjadi 22.200 bopd. 

"Produksi Blok WMO itu lebih tinggi dibandingkan saat diserahkan pemerintah dari Kodeco Energy ke Pertamina, 7 Mei 2011. Saat itu produksi blok WMO tinggal 13.000 barrels oil per day (bopd),” kata Bambang, seperti yang ditulis di Jakarta, Sabtu (20/7/2013) .

Dia menuturkan, pencapaian PHE WMO sebesar 22.200 bopd berasal dari peningkatan produksi dari 3 sumur produksi baru, yaitu sumur  PHE 38B-5, PHE 40A-5 dan PHE 40A-3.

Karena itu, PHE WMO optimis pada akhir tahun 2013 bisa melampui target produksi rata-rata 20.443 bopd yang ditetapkan pemerintah.

Selain terus melakukan pengeboran sumur produksi baru, kini PHE WMO sedang berkonsentrasi menuntaskan proyek pemasangan pipa bawah laut baru yang menghubungkan beberapa anjungan produksi baru dengan Poleng Processing Platform (PPP).

"Tahun ini kami menargetkan mengebor 21 sumur produksi dan 9 sumur eksplorasi. Perlu banyak mengebor sumur karena kami juga harus mengatasi declaining rate yang relatif tinggi, sekaligus berupaya menemukan cadangan migas baru,"tuturnya.

Diharapkan awal Agustus proyek pemasangan pipa baru bawah laut tersebut sudah dapat diselesaikan. Keberadaan pipa itu dapat meningkatkan lagi tingkat produksi minyak dari anjungan-anjungan sumur produksi berikutnya. (Pew/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.