Sukses

Rupiah Masih Terbelenggu di Zona Merah

Pergerakan nilai tukar rupiah tetap tidak mampu keluar dari lembah merah seiring minimnya sentimen positif yang mampu mengangkatnya.

Pergerakan nilai tukar rupiah tetap tidak mampu keluar dari lembah merah seiring minimnya sentimen positif yang mampu mengangkatnya.

Hal ini disampaikan Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada dalam ulasannya, Senin (22/7/2013). "Nilai rupiah masih tidak mampu keluar dari zona yang tidak aman, seiring sedikitnya sentimen positif," ujarnya.

Menurut Reza, meski terdapat sentimen positif bagi rupiah dengan turunnya data indeks manufaktur AS, namun dapat diimbangi dengan penurunan klaim pengangguran.

Selain itu, penilaian Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, bahwa kenaikan harga bahan-bahan pangan berpotensi menjadi kontributor terbesar terhadap laju inflasi yang diperkirakan akan mencapai 9% bahan bisa lebih lebih dalam tahun ini.

Ia menjelaskan, adanya penilaian pasar, jikalau nilai cadangan devisa yang semakin rendah akan menyulitkan Bank Indonesia (BI) untuk melakukan intervensi terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS) kepada nilai tukar rupiah turut direspon negatif.

"Kalau nilai cadev yang rendah juga menyulitkan mata uang rupiah terhadap dolar AS. Nilai tukar rupiah sulit sekali bisa mengintervensi dolar AS," ungkapnya.

Dia menambahkan, nilai tukar rupiah bisa terbantukan dengan sentimen dari Eropa yang membaik di mana Parlemen Yunani telah meloloskan kebijakan penghematan. (Dis/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.