Sukses

Bulog Siap Carter Pesawat Buat Angkut 1.000 Ton Daging Impor

Jelang lebaran, pasokan daging sapi impor Perum Bulog perlahan mulai membanjiri pasar Indonesia.

Jelang lebaran, pasokan daging sapi impor Perum Bulog perlahan mulai membanjiri pasar Indonesia. Bahkan jika kebutuhan daging mencapai lebih dari 1.000 ton, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dipastikan akan mendatangkan daging Australia menggunakan pesawat carter.

"Sampai dengan akhir bulan ini, total daging yang bakal masuk sekitar lebih dari 1.000 ton. Total 400 ton mulai datang minggu ini dengan pesawat dan kapal laut supaya harganya bisa lebih murah," ucap Direktur Utama Bulog, Sutarto Alimoeso di Jakarta, Senin (22/7/2013) malam.

Dia menambahkan, jika pemerintah menghendaki jumlah impor daging yang lebih besar dari angka tersebut, maka Bulog bersedia menyewa pesawat agar kedatangan daging dari negeri kanguru itu lebih cepat tiba di tanah air.

Hal ini sesuai himbauan Menteri BUMN, Dahlan Iskan yag menilai proses impor daging akan lebih fektif jila dilakukan menggunakan pesawat sewaan.

Jika harga terlalu mahal, Bulog dapat mengambil selisih biaya pengiriman dari daging yang diangkut menggunakan kapal laut.

"Kalau diminta jumlah impor lebih besar, arahnya ya pakai carter pesawat. Bisa saja caranya seperti itu yang Pak Dahlan bilang, tapi kan masuknya daging per hari sebanyak 40 ton tidak secapat itu penyerapannya," jelas Sutarto.

Dia menghitung, ongkos pengiriman menggunakan pesawat sekitar Rp 11 ribu per kilogram (kg) daging. Sementara pemerintah menargetkan harga daging impor berkisar Rp 75 ribu-Rp 85 ribu setiap kilogram (kg).

"Artinya, pedagang bisa mengambil daging di gudang kami dengan harga sekitar Rp 64 ribu-Rp 74 ribu per kg. Kalau pakai kapal laut, harga daging selisih Rp 5 ribu lebih murah dari pesawat. Itupun kami masih dapat untung. Tapi kalau pakai pesawat carter, ongkosnya lebih mahal," tukasnya.

Dengan target masuknya 1.000 ton lebih daging impor, Sutarto mengatakan, potensi mendatangkan kuota daging sekitar 3.000 ton hingga akhir tahun 2013 bisa dipercepat. "Jadi kurang 2.000 ton lagi daging yang harus dicari. Padahal waktunya masih 4 bulan lagi," tandas dia. (Fik/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini