Sukses

3 PR Pemerintah Agar Peringkat Investasi RI Kian Kinclong

Menko Perekonomian Hatta Rajasa menyebut pemerintah mesti memperbaiki tiga titik krusial yang akan mampu mengerek peringkat investasi RI.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa menyebut pemerintah mesti memperbaiki tiga titik krusial yang akan mampu mengerek peringkat investasi Indonesia di tingkat dunia.

Hal ini menyusul laporan Lembaga Pemeringkat Japan Credit Agency Ltd (JCR) yang mempertahankan peringkat investasi Indonesia (sovereign credit rating) pada level BBB minus dengan outlook stabil.

"Tiga poin itu, pertama, memperbaiki neraca perdagangan non migas. Meski sudah ada tanda-tanda positif pada neraca tersebut, namun neraca perdagangan migas sangat besar negatifnya (defisit) dan cenderung melebar karena konsumsi (BBM) meningkat," kata Hatta di Jakarta, seperti ditulis Rabu (24/7/2013).

Kedua, lanjutnya, perbaikan pelayanan dalam jangka menengah dan panjang. Seperti pemangkasan birokrasi dan memutuskan segera mekanisme pembayaran dengan Free On Board (FOB) dan Cost, Insurance and Freight (CIF).

"Dan terakhir, menjaga neraca pembayaran yang positif melalui aliran transaksi modal dan keuangan," tukas dia.

Terkait pencapaian investasi pada periode semester I 2013 yang menembus Rp 192,8 triliun atau naik 30,2% dibanding paruh waktu 2012, menurut Hatta, berjalan sesuai target.

"Untuk itu, pentingnya menjaga keadaan ekonomi Indonesia, daya beli masyarakat serta memberikan kemudahan investor untuk menanamkan modal di tanah air," imbuhnya.

Raihan tersebut, sambung dia, harus didukung dengan kebijakan investasi yang tepat sehingga arus penanaman modal ke Indonesia terus mengalur deras dan tak terpengaruh dengan gejolak nilai tukar rupiah.

"Seperti kebijakan kenaikan harga BBM belum lama ini yang direspon positif oleh internasional (peringkat) walaupun rupiah saat ini tengah tertekan akibat Quantitative Easing (QE) tapi masih jauh lebih baik dari India," jelasnya.

Meski demikian, Hatta bilang, Indonesia bukan menjadi satu-satunya negara yang terkena imbas dari rencana kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) dalam pengetatan likuiditas di 2014.

BI sebelumnya mengungkapkan, alasan JCR menetapkan peringkat Indonesia pada level BBB minus tersebut dikarenakan tiga faktor kunci yang mendukung perekonomian nasional.

Pertama, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan dan didukung oleh permintaan domestik yang solid. Kedua, beban utang publik yang rendah sebagai hasil dari pengelolaan fiskal yang berhati-hati. Dan ketiga, ketahanan terhadap external shocks. (Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • salah satu negara yang dilintasi dengan garis khatulistiwa. Negara ini memiliki Batik sebagai ikon budayanya.
    salah satu negara yang dilintasi dengan garis khatulistiwa. Negara ini memiliki Batik sebagai ikon budayanya.

    Indonesia

  • Investasi adalah penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.

    Investasi

Video Terkini