Sukses

Uang Palsu Marak Jelang Lebaran! Berikut Cara Mendeteksinya

Para orang tak bertanggung jawab, melihat Ramadan dan Lebaran menjadi kesempatan besar menukarkan uang palsu yang mereka produksi.

Uang menjadi instrumen pembayaran yang paling dicari masyarakat saat Lebaran. Tak sekedar sebagai alat pembayaran beraneka ragam kebutuhan yang muncul saat Lebaran, permintaan uang tunai ikut melonjak karena adanya tradisi `bagi-bagi` uang buat saudara dan keluarga di masyarakat Indonesia.

Bank Indonesia (BI) memperkirakan kebutuhan uang masyarakat Indonesia, saat Ramadan hingga Lebaran 2013 mencapai Rp 103,1 triliun atau naik Rp 17,4 triliun dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya.

Kebutuhan Uang Pecahan Besar (UPB) diperkirakan sebesar Rp 93,4 triliun dan Uang Pecahan Kecil (UPK) diperkirakan sebesar Rp 9,7 triliun.

Momen ini ikut membuka peluang tindak kriminal berkaitan dengan uang. Apa itu?. Maraknya peredaran uang palsu.

Para orang tak bertanggung jawab, melihat Ramadan dan Lebaran menjadi kesempatan besar menukarkan uang palsu yang mereka produksi. Lalu bagaimana cara mudah untuk mendeteksi uang palsu tersebut?.

BI, selaku bank sentral pengatur uang di Indonesia, telah lama memperkenalkan tips sederhana mengenali uang palsu. Cara dengan deteksi melalui 3D, yaitu dilihat, diraba dan diterawang.

Berikut langkah-langkah 3D tersebut, mengutip BI, Rabu (24/7/2013):

Dilihat

Lihat uang yang dimiliki, apakah warnanya pudar, kusam, pucat, luntur, patah-patah, atau masalah lainnya.

Pastikan uang yang anda periksa tadi memiliki warna, corak dan gambar yang baik serta memiliki tanda-tanda uang asli seperti tanda air yang menggambarkan pahlawan-pahlawan nasional, bahan kertas serta benang tali pengaman yang berada di dalam uang tersebut.

Uang-uang pecahan besar biasanya memiliki tanda keaslian lain seperti corak gambar dengan warna yang mencolok dan sulit ditiru penjahat. Pastikan uang itu benar-benar asli.

Diraba

Usaplah uang tersebut apakah uang itu terasa kasar atau lembut. Uang yang asli biasanya agak kaku dan tebal bahan kertasnya.

Selain itu pada angka atau gambar uang biasanya sengaja dicetak agak menonjol dan akan terasa jika diusap-usap. Rabalah uang anda apakah sudah asli atau belum.

Diterawang

Langkah yang terakhir adalah menerawangkannya ke sumber cahaya kuat seperti matahari dan lampu. Setelah diterawang lihatlah bagian tali pengaman dan tanda mata air apakah dalam kondisi baik atau tidak.

BI juga menambahkan beberapa fitur pengamanan keaslian uang untuk dapat dilihat di lampu ultra violet yang harganya terjangkau oleh masyarakat.

Dalam buku panduan ciri-ciri keaslian uang rupiah yang dikeluarkan BI, dijelaskan ada delapan tanda-tanda tertentu yang bertujuan mengamankan uang rupiah dari upaya pemalsuan.

Secara umum, ciri-ciri keaslian uang rupiah dapat dikenali dari unsur pengaman yang tertanam pada bahan uang dan teknik cetak yang digunakan, yaitu :

1. Tanda Air (Watermark) dan "Electrotype"

Pada kertas uang terdapat tanda air berupa gambar yang akan terlihat apabila diterawangkan ke arah cahaya.

2. Benang Pengaman (Security Thread)

Ditanam di tengah ketebalan kertas atau terlihat seperti dianyam sehingga tampak sebagai garis melintang dari atas ke bawah, dapat dibuat tidak memendar maupun memendar di bawah sinar ultraviolet dengan satu warna atau beberapa warna.

3. Cetak Intaglio

Cetakan yang terasa kasar apabila diraba.

4. Gambar Saling Isi (Rectoverso)

Pencetakan suatu ragam bentuk yang menghasilkan cetakan pada bagian muka dan belakang beradu tepat dan saling mengisi jika diterawangkan ke arah cahaya.

5. Tinta Berubah Warna (Optical Variable Ink)

Hasil cetak mengkilap (glittering) yang berubah-ubah warnanya bila dilihat dari sudut pandang yang berbeda.

6. Tulisan Mikro (Micro Text)

Tulisan berukuran sangat kecil yang hanya dapat dibaca dengan menggunakan kaca pembesar.

7. Tinta Tidak Tampak (Invisible Ink)

Hasil cetak tidak kasat mata yang akan memendar di bawah sinar ultraviolet.

8. Gambar Tersembunyi (Latent Image)

Teknik cetak di mana terdapat tulisan tersembunyi yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu.

Tips dan 8  tanda-tanda tersebut bisa menjadi acuan masyarakat agar tak tertipu dan rugi akibat keberadaan uang palsu tersebut. Kalaupun Anda tak beruntung memperolehnya, segera laporkan temuan tersebut ke pihak kepolisian. (Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini