Sukses

Rupiah Anjlok, BNI Yakin Sanggup Lunasi Obligasi Dolar

Direktur BNI memastikan likuiditas dolar perseroan masuk kategori sangat tinggi. Status ini membuat perusahaan yakin mampu membayar utang

Direktur Keuangan PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk, Yap Tjay Soen mengklaim likuiditas dolar perseroan termasuk kategori sangat tinggi. Status itu menyebabkan perusahaan yakin mampu membayar surat utang berdenominasi dolar AS (global bond).

"Likuiditas dolar kami sangat tinggi, jadi tidak mungkin jika kami tidak bisa membayar global bond," ujar dia saat ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis (25/7/2013).

Soen mengakui, bila perseroan mempunyai sumber pendanaan dolar di luar negeri yang berlimpah, sehingga tak khawatir akan kekurangan atau seret likuiditas di tengah pelemahan nilai tukar rupiah.

"Misalnya saja di Tokyo, kami bekerja sama dengan bank regional Jepang (JRB) dengan rata-rata penyimpanan uang sekitar US$ 10 juta per perusahaan. Itu sudah mencakup 7 regional dan kami kewalahan," jelasnya.

Untuk menjaga likuiditas di pasar, perseroan menjaga angka loan to deposit ratio (LDR) di level 80%-84%. Sedangkan di semester I 2013, LDR meningkat menjadi 84% dari periode yang sama 2012 sebesar 74%.

Seperti diketahui, sekitar April lalu perseroan telah mengantongi izin resmi dari Bank Indonesia (BI) untuk aksi korporasi penerbitan obligasi global senilai US$500 juta dengan jangka waktu 5-10 tahun.(Fik/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Dolar merupakan mata uang yang resmi digunakan di beberapa negara.

    dolar

  • BNI merupakan Bank BUMN (Badan Usaha Milik Negara) pertama yang menjadi perusahaan publik.

    BNI

Video Terkini