Sukses

Penghuni Pertama di Sei Mangkei, Unilever Mulai Produksi di 2014

Pemerintah terus berupaya menjaring investor strategis untuk bisa menanamkan modal di KEK Sei Mangkei, Sumatera Utara.

Pemerintah terus berupaya menjaring investor strategis untuk bisa menanamkan modal di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Sumatera Utara.

Salah satunya PT Unilever yang menjadi investor pertama masuk di kawasan industri tersebut dan siap memulai produksi pada tahun depan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa mengungkapkan, tim Komite Percepatan Perluasan dan Pembangunan Ekonomi Indonesia telah menyampaikan laporan mengenai kemajuan KEK Sei Mangkei yang berjalan sesuai target.

"Anchor dar perusahaan yang masuk dalam KEK adalah Unilever. Investasi di kawasan tersebut berjalan dengan baik dan mereka akan mulai produksi pada Oktober 2014," ujar dia usai Rakor KEK di kantornya, Jakarta, Jumat (26/7/2013).

Unilever, lanjut Hatta juga merupakan satu-satunya perusahaan yang memproduksi produk dari hulu sampai hilir. Sehingga ke depan, investasi Unilever akan diikuti oleh perusahaan lain yang tertarik untuk menanamkan modal di kawasan tersebut. "Artinya Indonesia untuk pertama kalinya akan punya produksi hulu sampai hilir," ujarnya.

KEK Sei Mangkei memang akan menjadi percontohan kawasan terpadu pengolahan produk kepada sawit mentah (crude palm oil/CPO) pertama di tanah air.

Kawasan tersebut, kata dia, akan terhubung dengan jaringan kereta api menuju Pelabuhan Kuala Tanjung. Pembangunan pelabuhan untuk ekspor (minyak goreng) curah ini akan selesai sebelum Oktober 2014.

"Pelabuhan samudera dan kontainer pun akan mulai dibangun pada tahun depan dalam skala yang cukup panjang dan investasi besar oleh pihak Pelindo," jelasnya.

Hatta bilang, Sei Mangkei juga akan diisi oleh aktivitas PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) yang akan menjadi basis industri mineral berbasis alumina. 

KEK Sei Mangkei mulai diresmikan awal Juli 2013. Kawasan tersebut dirancang untuk mengakomodasi lebih dari 200 unit industri berkelas dunia.(Fik/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.