Sukses

25 Ribu Ekor Sapi Diimpor Hingga Akhir Agustus 2013

Kemendag berencana mendatangkan hingga 20 ribu-25 ribu ekor sapi secara bertahap ke pasar dalam negeri sampai akhir Agustus.

Sampai akhir Agustus nanti, Kementerian Perdagangan (Kemendag) berencana mendatangkan hingga 20 ribu-25 ribu ekor sapi secara bertahap ke pasar dalam negeri.

Pasokan daging impor ini bertujuan menstabilkan harga daging sapi yang sampai saat ini belum kembali normal, khususnya untuk wilayah Jakarta Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

Hal tersebut disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan usai membuka pasar murah di Korem 061 Suryakancana Bogor, Jawa Barat.

Gita menyabutkan pada Selasa (30/7/2013) malam akan datang 1.500 ekor sapi siap potong guna memenuhi kebutuhan daging sapi di Jabodetabek yang mencapai 205 ton per hari.

"Itu juga akan ditambah dengan sapi bakalan yang sudah siap dipotong sebanyak 109 ribu ekor, 40% sudah mulai dipotong sampai minggu lalu, ini terus bertahap," ujarnya di Bogor, Jawa Barat, Senin (29/7/2013).

Selain membahas soal rencana importasi ini, Mendag juga meyakinkan harga daging sapi di sejumlah wilayah Jabodetabek telah mengalami penurunan harga.

Harga sapi hidup juga ikut turun dari awalnya sekitar Rp 38 ribu-Rp 37 ribu dan turun menjadi Rp 33 ribu per kilogram (kg).

"Jabodetabek khususnya pasar-pasar tertentu seperti (Pasar) Cipete dan (Pasar) Kebayoran Lama itu sudah turun ke Rp 82 ribu dari awalnya Rp 100 ribu," tutur dia.

Kemendag menargetkan penurunan harga hingga akhir tahun 2013 ini bisa mencapai harga rata-rata tahun lalu sebesar Rp 75 ribu per kg. 

"Bulan Agustus akan diusahakan serendah mungkin, sangat tidak fair bila konsumen harus membayar Rp 100 ribu per kg untuk daging sapi, itu terlalu tinggi," lanjut dia.

Sementara itu, untuk menjamin sapi atau daging sapi impor yang masuk ke Indonesia, bersih dan halal, Kemendag juga telah berkoordinasi dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan Dirjen Perlindungan Konsumen yang akan menindaklanjuti soal keamanan sapi impor tersebut.

"Kita juga sudah banyak menemukan hal-hal yang sangat tidak taat dengan peraturan K3L selama ini untuk barang-barang yang dikonsumsi. Kedepannya bagaimana kita dapat meningkatkan pasokan dari dalam negeri sebagai kunci jangka menengah dan jangka panjang," tandas Gita. (Dny/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.