Sukses

Aparat Diminta Tegas Stop Pencurian Minyak di Sumsel

pencurian minyak tersebut telah menimbulkan kerugian negara hingga mencapai Rp 290 miliar.

Untuk memberantas pencurian minyak yang kerap terjadi pada pipa Pertamina EP di jalur Tempino – Plaju, Sumatera Selatan (Sumsel) dinilai membutuhkan peran pemda dan tindakan tegas dari aparat keamanan. Langkah ini agar dapat mengamankan aset negara tersebut.

Pasalnya, pencurian minyak tersebut telah menimbulkan kerugian negara hingga mencapai Rp 290 miliar. Ironisnya kegiatan itu dilakukan dengan sangat terang-terangan.

“Proses illegal tapping telah dilakukan secara terang-terangan, seharusnya Pemda turut serta dalam mengamankan objek vital ini dan aparat hukum menindak dengan tegas pada pelakunya. Kepada petinggi Polri maupun TNI sebaiknya segera melakukan investigasi jika memang ada dugaan keterlibatan oknum institusi itu yang melakukan pembekingan terhadap akitivitas pencurian, mengingat pipa Tempino – Plaju merupakan salah aset urat nadi minyak nasional,” kata Anggota Komisi VII DPR RI Rofi Munawar, di Jakarta, Selasa (30/7/2013).

Rofi mengingatkan, penghentian sementara aktivitas pasokan pipa Tempino – Plaju akan mempengaruhi pasokan minyak mentah nasional secara umum dan distribusi bahan bakar minyak (BBM) di wilayah Sumsel.

Kasus pencurian minyak marak terjadi khususnya di wilayah Bayung Lencir, Musi Banyuasin dan Tempino hingga Plaju. Namun  tindakan penegakan hukum yang dilakukan selama ini belum maksimal sehingga tidak memberikan efek jera.

“Seluruh pihak harus melakukan tindakan yang simultan dan sinergis. Hal ini bisa diawali setiap insititusi harus menertibkan oknum yang ada dilingkungannya sehingga kemudian dapat fokus dalam melakukan penindakan dan pencegahan terhadap pencurian oleh penjarah,” tegas Rofi.

PT Pertamina EP terpaksa menghentikan pengoperasian pengaliran minyak di jalur pipa Tempino- Plaju Sumatera Selatan sebanyak 12 ribu barel per hari (bph) karena pencurian.

Meski hal tersebut tidak akan mengubah target produksi yang telah ditetapkan dalam Anggaran Pnedapatan Belanja Negara.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik Mengatakan, kekurangan produksi minyak atas penghentian operasi jalur pipa tersebut akan ditutupi dari hasil produksi tempat lain, sehingga pemerintah tidak akan mengubah target produksi minyak sebesar 840 ribu barel. (Pew/Nur)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini