Sukses

Naik 13 Poin, Laju IHSG Tak Terganggu Lonjakan Inflasi

IHSG yang sempat tersungkur setelah pengumuman inflasi, langsung bergerak menguat pada penutupan perdagangan. IHSG bercokol di level 4.624.

Meski sempat mengagetkan pelaku pasar, inflasi Juli 2013 sebesar 3,29% tak mampu membendung tren penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Data positif dari kinerja manufaktur China membuat indeks menutup perdagangan di zona hijau.

Pada penutupan perdagangan Kamis (1/8/2013), IHSG bergerak naik tipis 13,95 poin (0,3%) ke level 4.624,33. Penguatan juga dialami indeks Bluechips yang naik 0,29%.

Penguatan indeks didorong naiknya harga saham dari 131 emiten meski bursa saham nasional juga diwarnai koreksi saham dari 124 emiten. Sebanyak 89 miten lainnya bergerak stagnan.

Nilai transaksi perdagangan saham kali ini mencapai Rp 7,7 triliun yang berasal dari 138.594 kali transaksi dari 4,3 miliar saham yang berpindahtangan.

Indeks kali ini melaju dengan volatilitas yang sangat tinggi. Pembukaan indeks pada sesi pre-opening dibuka di zona hijau di level 4.618,96. Indeks selanjutnya terus naik mencapai level tertingginya di posisi 4,632,42.

Namun tekanan dan kekhawatiran pengumuman laju inflasi memaksa indeks harus kembali turu ke zona merah. Meski aksi beli saham membuatnya kembali menguat.

IHSG kembali menukik tajam setelah pelaku pasat memperoleh pengumuman laju inflasi Juli yang mencapai level tertinggi di posisi 3,29%. Akibatnya indeks tersungkur di level terendahnya 4,592,09.

Namun positifnya bursa saham regional yang dipicu membaiknya data indeks manufaktur China membuat pelaku pasar kembali yakkin untuk berbelanja saham di pasar modal nasional.

Meski demikian indeks masih diwarnai kekhawatiran sehingga terus bergerak volatil sepanjang perjalanannya jelang penutupan IHSG.

Pada perdagangan kali ini, hampir seluruh sektor saham bergerak di zona hijau. Kenaikan tertinggi dialami emiten sektor industri aneka yang menguat 3,26%, diikuti manufaktur 1,28%, industri dasar 0,75%, perdagangan 0,75%, dan pertambangan 0,48%.

Sementara saham keuangan dan konstruksi yang menguat sepanjang sesi pertama justru melemah masing-masing 1,08% dan 0,25%.

Top gainer kali ini dihuni oleh sejumlah saham bluechips dipimpin oleh ITMG yang naik Rp 550 per saham. Saham top gainer lainnya adalah SMGR Rp 450, JSMR Rp 450, INTP Rp 450, dan UNTR Rp 300.

Di daftar top losser, saham-saham lapis dua terpaksa mengalami koreksi saham. Pelemahan terdalam dialami dua emiten rokok yaitu HMSP dan GGRM yang turun 1.100 dan 750 per saham. Top losser lainnya adalah BDMN Rp 750,. SUPR Rp 600, dan MYOR Rp 500. (Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.