Sukses

Defisit Transaksi Berjalan RI Sudah Tujuh Kali Sejak 2012

Sejak tahun 2012 sampai dengan kuartal II 2013, defisit transaksi berjalan RI telah pecah rekor hingga tujuh kali.

Bank Indonesia (BI) mencatat Indonesia pertama kali mengalami defisit transaksi berjalan pada tahun 2004. Dan kini, sejak tahun 2012 sampai dengan kuartal II 2013, defisit transaksi berjalan telah pecah rekor hingga tujuh kali.

Gubernur BI, Agus Martowardojo mengungkapkan, dalam jangka panjang 1997 sampai 2013, defisit transaksi berjalan pernah terjadi satu kali di tahun 2004 dan 2005 juga sebanyak satu kali defisit.

"Di tengah kebutuhan impor, transaksi berjalan beralih defisit kembali pada kuartal IV 2011 dan sudah berlangsung selama tujuh kuartal. Artinya dalam kurun waktu 2012-2013, defisit sudah tujuh kali," imbuh dia di Jakarta, Kamis (1/8/2013) malam.

Agus memaparkan, Indonesia pernah mengalami defisit transaksi berjalan hingga tiga kuartal pada tahun 2008. Namun saat harga bahan bakar minyak (BBM) naik, transaksi berjalan kembali surplus.

"Selama tujuh kuartal defisit memang jumlahnya masih di bawah 3%, tapi karena ekonomi sudah besar, dulu yang kelihatannya angka defisit tidak sampai US$ 1 miliar atau rata-rata sebesar itu, sekarang defisit sudah menembus US$ 2-3 miliar," terang dia.

Bahkan Agus memperkirakan, defisit akan kembali melebar mencapai US$ 8,53 miiar pada kuartal III tahun ini. "Tapi dari hasil Rapat Dewan Gubernur Juli lalu, jumlah defisit berpotensi kembali membengkak sampai US$ 9 miliar," tukasnya.

Defisit tujuh kali ini, menurut dia merupakan tantangan struktural yang perlu diantisipasi melalui langkah-langkah kebijakan struktural pula. Dengan begitu, pemerintah dan BI dapat memelihara stabilitas makro dan kelangsungan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan. (Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini