Sukses

[VIDEO] PLTGU Muara Karang, Pembangkit Elit untuk Listrik Istana

Tak hanya ke rumah penduduk, PLTGU Muara Karang juga memasok listrik ke ke daerah-daerah VVIP seperti Istana Presiden dan kantor kementerian

Pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) Muara Karang memasok 53% listrik ke seluruh wilayah Jakarta. Tak hanya ke rumah penduduk, pembangkit dengan kapasitas 1.550 megawatt (MW) ini juga menyalurkan listrik ke daerah-daerah VVIP seperti Istana Presiden, Gedung MPR/DPR dan kantor-kantor Kementerian.

Listrik yang dihasilkan PLTGU Muara Karang disalurkan ke Gardu Induk Duri Kosambi dan Gardu Induk Angke. Kedua gardu induk inilah yang mendistribusikan listrik ke kawasan elit Jakarta.

"Gardu Induk Angke itu memasok listrik ke Istana Presiden," kata Manajer Pemeliharaan PLTGU Muara Karang PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) Hendrie Bastian, saat berbincang dengan Liputan6.com seperti ditulis, Selasa (6/8/2013).

Meskipun pembangkit tersebut bertugas untuk mengaliri listrik ke Istana Presiden, saat ini keberlangsungan PLTGU Muara Karang sedang terancam. Pasalnya, ada pengembang properti yang berencana membangun pulau buatan di Teluk Jakara.

Menurut Hendrie, Pembangunan pulau-pulau buatan yang letaknya tak jauh dari pembangkit ini akan mempengaruhi suhu air pendingin mesin uap pembangkit yang dikelola anak usaha PT PLN (Persero) tersebut.

Jika PLTGU Muara Karang tidak bisa mendapatkan air laut dengan suhu yang dingin maka akan menimbulkan dampak yang fatal bagi pembangkit. Bahkan pembangkit tersebut akan mengalami penurunan kinerjanya sehingga berpengaruh pada pasokan listrik.

"Dengan adanya reklamasi pantura, di sisi lain keberadaan PLTGU Muara Karang cukup kritis, dengan memanfaatkan pendingin air, dengan adanya pembangunan pulau kualitas air terganggu, efektivitas pendinginan akan terpengaruhi," jelas dia.

Selain itu, PLTGU Muara Karang juga memiliki ancaman lain yang berasal dari kondisi alam yaitu penurunan tanah. Menurut Hendrie, penurunan tanah yang terjadi di sekitar wilayah tersebut akan membuat PLTGU rentan terendam banjir. 

Sebagai langkah antisipasi, lanjut dia, untuk penanganan jangka pendek pihaknya telah melakukan langkah antisipasi dengan membuat tanggul agar PLTGU tersebut tidak terendam banjir saat rob datang.

"Jadi ancaman Muara Karang ada dua dari laut ancaman menurunnya lapisan tanah Muara Karang, juga banjir sisi selatan seperti beberapa bulan lalu mendapat kiriman luar biasa. Saat ini kita antisipasi, membangun semacam tanggul.  Rencana jangka panjang kita berkolaborasi beberapa konsorsium membuat bangunan terintregrasi bebas rob dan banjir," papar dia.

Tak hanya itu, posisi PLTGU yang tepat berada didekat kali karang juga mendapat masalah, menumpuknya sampah dibantaran kali tersebut membuat pengelola pembangkit terus bekerja keras. Pasalnya, PLTGU membutuhkan air dengan cara menyedot, jika hal tersebut tersumbat sampah akan menimbulkan kendala.

"Jadi fokus kita penanganannya. Dengan cara menyediakan tiga lapis penyaringan sampah," pungkasnya. (Pew/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.