Sukses

3 Maskapai Penerbangan Favorit Para Pemudik

Penjualan tiket pesawat menjelang hari raya meningkat dibandingkan hari-hari normal.

Mudik bak tradisi tahunan yang sangat sulit ditinggalkan masyarakat Indonesia. Meski setiap kali lebaran harga tiket pesawat mengalami kenaikan hingga dua kali lipat, masyarakat seperti tak pernah kapok menghadapi kondisi tersebut.

Ramainya penjualan tiket angkutan tidak hanya terjadi di agen perjalanan bus di terminal, tapi juga agen tiket pesawat terbang. Sejumlah travel kerap mendulang untung dari tingginya transaksi penjualan tiket saat momentum lebaran.

Salah seorang karyawan TX Travel Cabang Grogol, Jakarta Barat, Maimunah mengatakan, penjualan tiket pesawat menjelang hari raya meningkat dibandingkan hari-hari normal.

"Biasanya bisa menjual tiga tiket penerbangan setiap hari, tapi seminggu menjelang lebaran penjualan naik menjadi 10 tiket pesawat per hari," ungkap dia saat berbincang dengan Liputan6.com seperti ditulis Rabu (7/8/2013).

Jalur udara, kata Mai begitu nama panggilannya, masih menjadi pilihan bagi masyarakat yang ingin mudik lebih cepat dan praktis tanpa menghabiskan waktu berlama-lama di jalan.

"Jadi biarpun harga naik dua kali lipat, orang yang mau beli tiket pesawat selalu ada. Sebab mereka malas kalau harus kena macet. Apalagi libur lebaran cuma sebentar," tambahnya.

Lebih jauh dia menerangkan, kenaikan harga terjadi untuk seluruh maskapai penerbangan. Lion Air misalnya, dari harga normal untuk rute-rute tertentu sebesar Rp 500 ribu (one way), kini melonjak menjadi Rp 1 juta per orang.

"Sama juga dengan Sriwijaya Air dan Citilink dari harga sebelumnya Rp 300 ribu, sekarang menjadi Rp 700 ribu- Rp 900 ribu per orang. Ketiga maskapai inii memang jadi favorit warga untuk mudik, tapi sebagian besar lebih memilih terbang dengan Lion," tutur Mai.

Dia menyebut, daerah yang banyak menjadi tujuan mudik antara lain Yogyakarta, Solo, Lampung, Padang, Medan dan lainnya. Biasanya, diutarakan Mai, penumpang hanya membeli tiket pesawat untuk satu kali keberangkatan saja (one way).
 
"Soalnya pemudik ada yang mau berlama-lama di kampung halaman. Jadi kebanyakan mereka beli one way dan belum tahu kapan akan kembali ke Jakarta," paparnya. (Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini