Sukses

Siasat Pengusaha Atasi Tingginya Biaya Energi

Tak cuma bagi kebutuhan rumah tangga, energi adalah urat nadi keberlangsungan satu usaha.

Energi menjadi kebutuhan utama dalam kehidupan manusia. Kita pun sering mendengar bahkan melihat bagaimana perjuangan masyarakat untuk menanggung biaya energi dalam rumah tangganya yang nilainya terus naik.

Tak cuma bagi kebutuhan rumah tangga, energi juga urat nadi keberlangsungan satu usaha. Pengusaha restoran tentu butuh pasokan gas dan listrik agar kompornya tetap menyala, pengusaha laundry butuh listrik agar mesin cuci tetap bisa beroperasi.

Atau mungkin pemilik perusahaan yang memiliki pekerja yang memerlukan komputer berdaya energi listrik. Lalu bagaimana dengan para pengusaha tersebut. Tahukan Anda bagaimana mereka mengatasi kenaikan harga energi agar usahanya tetap berjalan?.

Berikut strategi pengusaha untuk tetap bisa untung di saat beban biaya energi kian mahal, mengutip laman Mirror.co.uk, Kamis (8/8/2013):

1. Pindah pemasok

Sifat setia terhadap pemasok yang berkaitan dengan usaha memang baik. Namun sayangnya loyalitas kepada pemasok tidak berkaitan dengan pembayaran.

Energi merupakan salah satu biaya produksi terbesar yang mesti ditanggung pebisnis. Jadi dipastikan sangat penting untuk mendapatkan harga energi semurah mungkin yang bisa saja datang bukan dari pemasok langganan, terutama sumber energi seperti gas dan listrik.

Mengalihkan pemasok komersial memang sedikit lebih rumit dibandingkan untuk kebutuhan sehari-hari di rumah, tapi tetap saja hal itu dapat dilakukan.

Awalnya pastikan kontrak bisnis sudah berhenti dengan pemasok lama. Ini perlu diperkuat secara tertulis, sebab terkadang sebelum kontrak berakhir, pemasok cenderung memperpanjang secara otomatis tanpa menginformasikan terlebih dulu.

2. Buat skema penghematan energi

Beberapa pemasok energi memang mengkhususkan diri dalam penyediaan sistem energi hijau dan terbarukan, yang dapat mengurangi tagihan energi dan melindungi lingkungan.

Sebab sangat penting bahwa bisnis bekerja dengan pemasok yang secara akurat dapat menilai kebutuhan bisnis sebelum memilih sistem yang paling efektif.

Sebutlah energi tenaga panas matahari, biomassa, tenaga angin, udara atau pompa panas hanya beberapa contoh yang tersedia bagi pengusaha tetap mendapatkan energi alternatif.

Memang, investasi dalam energi terbarukan melibatkan pengeluaran awal, tetapi dengan insentif pemerintah, sangat mungkin untuk mendapatkan penghasilan tambahan serta tagihan pemotongan.

3. Bonus dan  insentif

Tampaknya ironis, menciptakan bisnis yang lebih hemat energi seringkali membutuhkan banyak biaya sebagai modal awal.

Untungnya, ada beberapa fasilitas yang biasanya diberikan pemerintah bagi mereka yang mengembangkan energi alternatif seperti jaminan, insentif dan saran gratis tersedia untuk pelanggan energi.

4. Pembacaan meteran pemakaian energi

Ketika bisnis sudah kencang melaju, memang sangat mudah untuk melupakan tagihan energi dan membiarkan pemasok untuk mengurus semuanya.

Namun, untuk memastikan bisnis benar-benar membayar apa yang dipakai, sangat penting untuk selalu memeriksa pembacaan meteran secara teratur.

Pengusaha bahkan bisa memiliki seseorang yang bertugas memantau konsumsi energi. Sementara ini mungkin tidak layak untuk usaha mikro, tapi tetap perlu mempertimbangkan.

5. Kurangi konsumsi

Meskipun ada cara untuk mengurangi biaya energi dengan mendapatkan kesepakatan yang lebih baik, sebagian besar perusahaan juga bisa memotong kembali dengan mengubah perilaku mereka.

Melakukan audit untuk mengetahui di mana sumber energi banyak terbuang. Kemudian ikuti tips ini untuk memastikan pemakaian energi tetap rendah:

- Matikan monitor 

Tak seorang pun mengharapkan pekerja untuk menyalakan komputer dan mematikan selama jam kerja, tetapi jutru meninggalkan komputer dan monitor semalaman tetap menyala usai bekerja.

- jam kerja di rumah

Seiring kemajuan teknologi pengusaha bisa beradaptasi, bekerja dari rumah kini menjadi lebih populer. Mengurangi konsumsi energi dengan memungkinkan karyawan untuk bekerja dari rumah selama seminggu atau sebulan sekali.

- Sumbangan

Jika mengetahui  pekerja menggunakan listrik untuk alasan pribadi, seperti mengisi daya ponsel atau tablet, maka mintalah pembayaran sukarela mingguan.

Pekerja yang baik akan membayar atau berhenti menambah tagihan energi perusahaannya. (Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini