Sukses

Pertumbuhan Ekonomi RI 2014 Dipatok 6,4%

Pemerintah menetapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2014 bisa mencapai 6,4%, atau naik dari tahun 2013 sebesar 6,2%.

Pemerintah menetapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2014 bisa mencapai 6,4%, atau naik dari target di 2013 sebesar 6,2%.

Hal ini disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Pidato Nota Keuangan RAPBN 2014 di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (16/8/2013).

Presiden mengatakan kondisi ekonomi global diperkirakan akan sedikit lebih baik di 2014. Namun demikian, di tengah nuansa positif ini, sejumlah ketidakpastian muncul.

"Misalnya, rencana Bank Sentral Amerika Serikat untuk mengurangi ekspansi moneternya, atau tappering off quantitative easing policy," kata Presiden. Akibatnya, terjadi gejolak nilai tukar dan pasar keuangan di emerging markets, termasuk Indonesia.

Namun Indonesia dinilai bukanlah satu-satunya negara yang mengalami gejolak ini. Bahkan sebenarnya pelemahan terhadap mata uang rupiah relatif lebih ringan, dibanding pelemahan mata uang negara-negara seperti India, Australia, Malaysia, Filipina, Korea dan Jepang dalam periode Januari sampai akhir Juli 2013.

Dengan perkembangan yang kurang menggembirakan ini, IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia dari 4% menjadi 3,8% di 2014. Meskipun demikian, ini sedikit lebih tinggi dari perkiraan 2013 sebesar 3,1%.

Menurut Presiden, pemerintah menyadari jika pertumbuhan ekonomi tahun 2014 tidak bisa hanya bertumpu pada anggaran pemerintah.

"Kita tahu anggaran pemerintah terbatas. Oleh karena itu, pemerintah juga akan mendorong percepatan penyelesaian proyek-proyek investasi yang sedang berjalan, dan terus memperbaiki iklim investasi di tanah air," tutur dia.

Dalam tahun 2014, neraca perdagangan Indonesia juga diharapkan membaik, karena membaiknya permintaan akan komoditas ekspor.

Pemerintah juga makin mendorong pembangunan industri dalam negeri, guna mengurangi ketergantungan pada impor barang modal dan bahan baku.

"Untuk itu pemerintah sedang mempersiapkan skema pemberian insentif, agar dalam jangka menengah Indonesia dapat menghasilkan bahan baku setengah jadi. Dengan langkah-langkah ini, pemerintah berkeyakinan bahwa laju pertumbuhan ekonomi tahun 2014 akan dapat kembali di tingkatkan.

Aspek lain, kata Presiden, yang juga menjadi perhatian pemerintah ditahun 2014, adalah kesiapan ekonomi domestik dalam menyongsong ASEAN Economic Community 2015, dimana Indonesia harus meningkatkan daya saing dan siap untuk memasuki era baru itu. (Fik/Yas/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini