Sukses

Menkeu : Rupiah Masih Aman Dibanding Dolar Australia dan Rupee

Menkeu menilai pelemahan mata uang rupiah masih lebih aman dibandingkan yang lain seperti rupee dan dolar Australia.

Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri menilai pelemahan mata uang Rupiah yang sempat anjlok mencapai Rp 10.600 per dolar Amerika Serikat (AS) masih aman bila dibandingkan mata uang lain seperti Australia dan India.

"Rupiah masih aman dibandingkan mata uang dolar Australia dan India yang mengalami penurunan atau jatuh. Rupee bahkan sampai 10% lebih dan ini diperkirakan sampai  2014," ujar dia di kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, Senin (19/8/2013).

Lebih jauh Chatib menjelaskan, kondisi ini disebabkan akibat ketidakpastian situasi global selama setahun ke depan dengan rencana kebijakan dari The Fed.

"Rencana kebijakan Quantitative Easing atau scale back memberi pengaruh ke kurs, pasar keuangan dan harga. Ini tidak sepenuhnya bisa sendiri ditangani pemerintah," ucapnya.

Namun, sambung Chatib, Bank Indonesia tidak akan mempertahankan level (rupiah) melainkan menjaga fluktuasi kurs supaya lebih stabil.

"Selain itu, kami juga telah melakukan koordinasi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), seperti PT Pertamina dan lainnya. Jadi soal nilai tukar tidak perlu terlalu khwatir, karena banyak pelaku dunia usaha sudah taruh uangnya dalam dolar jadi tidak ada isu itu. Tapi konsen mereka adalah kalau rupiahnya tidak stabil," paparnya.

Dia menghimbau kepada Pertamina untuk mengatur pembelian dolar AS untuk keperluan impor minyak supaya tidak terjadi spekulasi. (Fik/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.