Sukses

Menperin Mewanti Jangan Ada Aksi Borong Dolar Saat Rupiah Lemah

Pelemahan rupiah membuat kondisi terbalik antara eksportir dan importir nasional.

Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mencerminkan realitas ketahanan rupiah lagi tidak membaik.

"Rupiah harus benar-benar di-manage dengan baik, supaya tidak makin melemah. Kondisi sekarang ini terlihat nilai tukar rupiah sedang tidak membaik," ujar Menperin di Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jakarta, Senin (19/8/2013).

Menurut Hidayat, kondisi rupiah ini bertolak belakang antara eksportir dan importir. Di satu sisi justru sedang memiliki posisi kuat, sementara importir membatasi diri.

Dia mengingatkan dampak pelemahan rupiah berimbas kepada inflasi, sehingga harus ada stimulus dari sisi lain, khususnya berkaitan dengan kenaikan tingkat suku bunga (BI Rate).

Pada kenyataannya, saat nilai tukar rupiah terpuruk, Bank Indonesia masih menjaga BI Rate di level 6,5%. "Kalau BI memiliki tujuan tertentu tidak menaikkan BI Rate di saat nilai tukar rupiah yang makin terpuruk. Pastinya, tujuan tersebut yang terbaik," tutur dia.

Hidayat berharap, masyarakat Indonesia tidak memborong dolar AS disaat nilai tukar rupiah yang kian memburuk.  Jangan ada pihak yang bermain-main dengan memanfaatkan kondisi pelemahan mata uang rupiah saat ini.

"Saya yakin kok bulan Oktober akan mengalami penurunan yang cukup baik. Proyeksi penurunannnya akan secara bertahap," tegas dia. (Dis/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.