Sukses

Punya Uang Dolar AS, Tahan Dulu atau Lepas Saja?

Aksi BI mengintervensi pasar bisa saja membuat gerak rupiah kembali stabil.

Pengusaha jasa penukaran uang mengimbau masyarakat pemilik dolar AS lebih berhati-hati menahan asetnya demi mendapatkan untung yang lebih besar. Pasalnya, aksi intervensi yang kemungkinan dilakukan bank sentral bisa membuat rupiah kembali bergerak stabil.

Pada perdagangan hari ini, data kurs valas Bloomberg menunjukan kurs rupiah terhadap dolar AS sempat bergerak menguat ke level 10.835 per dolar AS. Rupiah dibuka di level 11.086 per dolar AS. Hingga perdagangan pukul 10.27 WIB, rupiah bergerak ke level 11.014 per dolar AS.

Marketing dari perusahaan Money Changer Pola, Topik dalam perbincangan dengan Liputan6.com, mengatakan para pengelola jasa penukaran uang umumnya lebih waspada dalam mengelola aset dolar yang dimiliki dan menghindari aksi ambil untung.  Perusahaan memilih memantau kondisi pasar sebelum mengambil keputusan.

"Aksi ambil untung tergantung rate di Bank Indonesi (BI), aksi ambil untung tidak, kita lihat situasi pasar ambil keputusan mau jual atau tahan," kata Topik, seperti ditulis, Jumat (23/8/2013).

Topik menyatakan, ditengah melambungnya mata uang dolar Amerika terhadap rupiah, dirinya tidak berani mengambil langkah kontroversial untuk mengejar keuntungan dengan menahan dolar. Para pemilik dolar justru perlu waspada dengan aksi intervensi Bank Indonesia yang akan melepas rupiah lebih banyak untuk menstabilkan pasar.

"Kami disini tidak bisa bicara aksi ambil untung dengan turun naik, karena BI bisa saja intervensi," katanya.

Dengan pelemahan yang terjadi saat ini, Topik menambahkan, semakin banyak masyarakat yang memutuskan melepas dolar AS ke rupiah. Fenomena ini mulai tampak sejak Selasa, 20 Agustus lalu. Padahal rupiah yang mulai merosot sejak jelang Lebaran lalu, aktivitas jual beli mata uang masih relatif stabil.

"Untuk hari ini stuck, Selasa Rabu dua hari itu instesitasnya tinggi kebanyakan jual, kalau sebelum lebaran intesitas seimbang," ungkap Topik. (Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini