Sukses

Anjloknya Rupiah Untungkan TKI di Singapura

Bagi tenaga kerja Indonesia dan India yang mengadu nasib di Singapura, pelemahan rupiah sangat menguntungkan mereka.

Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan rupee India ternyata tak melulu berdampak negatif. Bagi tenaga kerja Indonesia dan India yang mengadu nasib di Singapura, pelemahan ini justru sangat menguntungkan mereka.

Seperti melansir The Star Online, Jumat (23/8/2013), sebagian besar tenaga kerja dari dua negara tersebut ramai-ramai mengirim uangnya ke kampung halaman setelah mendapat kabar kurs rupiah dan rupee melemah tajam.

Tempat pengiriman uang atau remitansi dan tempat penukaran uang di sebagian wilayah Singapura seperti di Serangoon Road menerima dua kali lipat pelanggan dibanding hari biasa. Peningkatan pelanggan tersebut mulai terjadi sejak Senin (19/8/2013) lalu.

Pembantu asal Indonesia yang enggan menyebutkan namanya, bahkan meminta majikannya untuk membayar gajinya satu bulan lebih awal. Wanita 36 tahun ini lalu mengirim 1.000 dolar Singapura pada keluarganya di Jawa.

"Saya tak keberatan membayarnya lebih awal, nilai tukar sangat menguntungkan bagi mereka, sayang sekali jika tak dimanfaatkan," ujar Serene Eng, majikan pembantu Indonesia tersebut.

Sementara, pekerja bangunan asal India, P. Sundar menukar 200 ribu dolar Singapura kemarin di outlet Western Union di Owen Road. "Jika saya menunggu lebih lama, nilainya mungkin menguat lagi," ujar dia.

Saat ini satu dolar Singapura dipatok seharga Rp 8.250, melemah dari level Rp 8.111 pekan lalu. Begitu pula dengan rupee yang melemah ke level 50,3 rupee per dolar Singapura dari 48 pada pekan sebelumnya.

Sejumlah tenaga kerja mengatakan, mereka ingin menukar upah dan mendapat bayaran lebih tinggi dari biasanya. Para pekerja ini pergi ke perusahaan remitansi Singapura, menukar gajinya, dan mengirim uang tersebut ke kampung halaman.

Para pekerja dari kedua negara berkembang yang menerima upah dalam dolar Singapura ini, memilih untuk segera menukarnya dengan rupiah dan rupee.

Beberapa sangat antusias mengambil untung dari pelemahan mata uang kedua negara tersebut. Dengan begitu, uang yang dikirimkan ke keluarganya di negara asal bisa lebih tinggi dari biasanya.

Salah seorang customer service di Western Union mengaku telah kedatangan 300 pelanggan asal India sejak awal pekan ini. Padahal, pelanggan yang datang biasanya hanya 150 orang di hari biasa. Lonjakan jumlah penukaran uang diprediksi masih meningkat dalam beberapa hari ke depan. (Sis/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini