Sukses

Jalan Tol Laut Bali Pecahkan Rekor Pembangunan Tol Tercepat

Pembangunan tol atas laut Bali menjadi pembangunan tol tercepat dalam sejarah pembangunan jalan tol yang pernah ada di Indonesia.

Pembangunan tol atas laut Bali menjadi pembangunan tol tercepat dalam sejarah pembangunan jalan tol yang pernah ada di Indonesia.

Demikian yang diungkapkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan saat meninjau persiapan jalan tol sebelum nantinya akan dibuka pada 12 September 2013.

"Jalan tol ini yang menarik perhatian masyarakat adalah karena ini tol pertama di atas laut, tol tercepat pembangunannya dalam sejarah pembangunan tol di Indonesia, yakni 12 km selesai dalam 12 bulan, kalau sama persiapan ya 14 bulan dan ini tol terindah," ungkapnya di Bali, Minggu (25/8/2013)

Satu hal lagi yang menjadi kelebihan jalan tol atas laut ini adalah memiliki jalur khusus untuk pengendara motor yang mampu digunakan tergantung dari kecepatan angin di sekitar tol. Saat pemantauan berlangsung kecepatan angin menunjukkan 40 knot, dimana kendaraan diperbolehkan melintas.

Dahlan mengatakan pembangunan ini sangat cepat dikarenakan pembangunan dilakukan oleh konsorsium BUMN yaitu PT Wijaya Karya, PT Adhi Karya Titu bk dan Hutama Karya. Sebagai pemimpin kontraktor Adhi Karya.

"Kenapa cepat diatasi, karena seluruhnya dikerjakan BUMN. Jadi kontraktornya BUMN, pemiliknya BUMN, operatornya dan pendanaannya dari BUMN. Jadi  kalau setiap persoalan muncul itu segera diputuskan karena sesama BUMN," ujar dia.

Dahlan mengatakan pembangunan tol di atas laut Bali untuk menunjang pariwisata Bali. Terutama untuk melerai kemacetan yang selama ini biasa terjadi di sejumlah wilayah di Bali.

"Kita tahu Bali kemacetannya luar biasa, apalagi jalur utama Ngurah Rai ke Nusa Dua itu sudah lah (macetnya). Lalu dari Nusa Dua ke Sanur luar biasa pula kemacetannya," ujar dia.

Dengan keberadaan jalan tol tersebut maka jarak tempuh dari Bandara Ngurah Rai ke Nusa Dua melalui tol dengan waktu sembilan menit. Begitu juga halnya untuk menuju Sanur dari Nusa Dua.

"Jadi ini untuk menunjang Bali dan pariwisata Bali. Apalagi bersamaan dengan selesainya lapangan terbang," katanya. (Yas/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini