Sukses

Ini Pemicu Harga Kedelai di Pasar Naik versi Pemerintah

Pemerintah menilai melambungnya harga kedelai terjadi akibat kenaikan harga komoditas ini di pasar Amerika Serikat (AS).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa mengatakan melambungnya harga kedelai terjadi akibat kenaikan harga komoditas ini di pasar Amerika Serikat (AS). Pasalnya selama ini, Indonesia mengimpor kedelai dari AS dan Brazil.

Indonesia rutin mengimpor kedelai dari kedua negara tersebut setiap tahun yang totalnya mencapai 70%-80% dari total kebutuhan.

Sementara kebutuhan kedelai Indonesia per tahun mencapai 2,2 juta sampai 2,5 juta ton. Sedangkan hanya 700 ribu hingga 800 ribu ton saja yang bisa dipenuhi dari petani dalam negeri.

"Di AS sendiri sebetulnya ada anomali sehingga memang ada kenaikan. Coba cek di Bloomberg, ada kenaikan harga kedelai dan jagung. Ini yang harus diwaspadai," ungkap dia di Jakarta, Selasa (27/8/2013) malam.

Selain itu, lanjut Hatta, suplai dan pelemahan nilai tukar rupiah memperparah keadaan sehingga terus mengerek harga kedelai di pasar.

"Memang diperlukan tambahan impor karena kedelai tidak ada. Saya tanya apakah masih ada kedelai yang bisa dibeli dari rakyat? Tidak ada. Artinya mereka sudah selesai panennya," tutur dia.

Untuk itu, pihaknya dan Menteri Perdagangan telah menggelar rapat ketahanan pangan guna mencukupi kebutuhan dalam negeri agar suplai cukup dan bisa menstabilkan harga kedelai. (Fik/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.