Sukses

Bahan Pangan Penting Ini Selamanya akan Diimpor Indonesia

"Sampai kapanpun selama kita konsumsi tepung terigu untuk mie, roti dan segala macam, itu kita akan terus bergantung pada gandum dari AS"

Tidak semua kebutuhan pangan masyarakat Indonesia dapat dipenuhi dari komoditas yang dihasilkan petani lokal.  Indonesia tercatat masih mengimpor sejumlah komoditas pangan dari luar negeri, misalnya gandum.

Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan menyatakan untuk mendapatkan bahan baku tepung terigu ini, Indonesia harus mengimpor seluruhnya dari sejumlah negara seperti Amerika Serikat dan Amerika Latin.

"Sampai kapanpun selama kita konsumsi tepung terigu untuk mie, roti dan segala macam, itu kita akan terus bergantung pada gandum dari AS dan Amerika Latin," terang Rusman saat berbincang dengan Liputan6.com di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta seperti ditulis Selasa (3/9/2013).

Tingginya ketergantungan Indonesia terhadap gandum disebabkan gagalnya diversifikasi pangan dari beras ke komoditas pangan yang dihasilkan petani lokal.

"Kita ingin karbohidrat hanya berasal dari beras, kita kan punya sagu, jagung, singkong, ketela pohon. Eh larinya masalah ke gandum sehingga ketergantungannya besar, padahal kita sadari betul 100% gandum kita impor," tutur dia.

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia telah merogoh kocek US$ 1,46 miliar atau setara Rp 16,5 triliun untuk mengimpor 3,9 miliar kilogram (kg) biji gandum dan meslin sepanjang Januari-Juli 2013. Biji Gandum dan Meslin tersebut dipasok dari sejumlah negara seperti AS, Kanada, Australia, India, Singapura dan lainnya.

Sementara untuk tepung terigu, Indonesia mengimpor 92,75 juta kg senilai US$ 40,89 juta atau setara Rp 465,2 miliar. Tepung terigu impor itu berasal dari Srilangka, India, Ukraina, Turki, Jepang dan lainnya. (Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini