Sukses

RI Harus Bisa Swasembada Kedelai Seperti Tahun 1992

Produksi kedelai dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan domestik yang mencapai 2,5 juta ton.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan produksi kedelai dalam negeri memang belum mampu memenuhi kebutuhan domestik yang mencapai 2,5 juta ton per tahun. Namun kondisi tersebut bukan menjadi alasan untuk menyukseskan program swasembada kedelai.

"Kedelai masih bisa di tanah Indonesia karena alam kita cukup supaya swasembada berhasil. Buktinya di tahun 1992 bisa swasembada kedelai dan ke depan harus bisa," ujarnya di Jakarta, Rabu (4/9/2013).

Dia mengatakan, ketergantungan impor kedelai perlahan harus dikurangi. Caranya yakni dengan meningkatkan produksi kedelai dalam negeri.

"Produksi kedelai lokal sekarang baru 800 ribu ton. Sedangkan kebutuhannya sendiri sebanyak 2,5 juta ton. Sekarang tinggal Menteri Pertanian (Suswono) konsisten menjalankannya, sehingga betul-betul terjadi swasembada," tukas Hatta.  

Seperti diketahui, Perum Bulog telah mengantongi izin mengimpor kedelai dari Kementerian Perdagangan. Rencananya, kedelai tersebut akan didatangkan dari Amerika Serikat (AS).

"Pemerintah telah menyetujui Bulog untuk impor kedelai sebanyak 100 ribu ton. Itu akan diusahakan segera terealisasi," kata Direktur Utama Perum Bulog, Sutarto Alimoeso.(Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.