Sukses

Perajin Tahu Tempe: "Bukan Kami Mau Jadi Orang Kaya"

Para perajin terpaksa mengurangi ukuran tahu tempe yang dijualnya guna mengatasi naiknya harga kedelai impor.

Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), Aip Syarifudin mengungkapkan ribuan pengrajin saat ini telah mengurangi produksi tahu dan tempe akibat melambungnya harga kedelai hingga mencapai Rp 10 ribu per kilogram (kg).

"Sekarang sudah ada ribuan pengrajin tahu tempe yang mengurangi produksi, serta memberhentikan karyawan sebagai dampak dari tingginya harga kedelai," ujar dia dalam RDP Permasalahan Impor Kedelai di Kantor KPPU, Jakarta, Kamis (5/9/2013).

Untuk merespon keresahan para pengrajin, Aip menegaskan akan mengerahkan ribuan pengrajin untuk menggelar mogok produksi. Rencananya mogok massal akan digelar pada tanggal 9-11 September 2013.

"Sebenarnya mogok ini justru merugikan kami, tapi tolonglah bantu kami karena sulitnya menjual tahu tempe yang belum bisa diterima pembeli. Kurangi ukuran tempe dan tahu saja, pembeli ngomel-ngomel," ucap dia.

Padahal, para perajin menaikkan harga jual tidak terlalu signifikan yaitu dari Rp 5 ribu menjadi Rp 6 ribu. "Menaikkan harga bukan karena kami mau jadi orang kaya, tapi hanya bisa cukup untuk makan," tandasnya.

Saat ini perajin tahu tempe terpaksa membeli kedelai dari importir seharga Rp 9 ribu-10 ribu per kg dari kondisi normal Rp 7,7 ribu per kilo. "Kami pengrajin juga punya hak untuk hidup, untuk bekerja. Jadi bantulah kami," harap Aip.

Menanggapi permintaan para perajin, Komisioner KPPU Munrohim Misanam menyampaikan keprihatinannya dengan munculnya gejolak harga kedelai yang dampaknya juga terasa ke pembeli yang sebagian besar masuk golongan masyarakat kecil.

"Masyarakat golongan kecil memang tidak makan daging. Tapi jangan sampai harga kedelai yang menjadi mahal membuat mereka tidak bisa makan tahu dan tempe. Ini kan kasihan," papar dia.(Fik/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini