Sukses

Dahlan Iskan Panggil 3 BUMN Berbasis di AS, Ada Apa Ya?

Menteri BUMN Dahlan Iskan menggelar pertemuan dengan tiga perwakilan perusahaan pelat merah yang berbasis di Amerika Serikat (AS).

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan menggelar pertemuan dengan tiga perwakilan perusahaan pelat merah yang berbasis di Amerika Serikat (AS). Upaya ini bertujuan untuk memperkuat pasar Indonesia di negeri Paman Sam tersebut.

Tiga BUMN itu antara lain, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII.

Dahlan mengatakan, pertemuan ini membahas kinerja perbankan pelat merah yang pernah mengalami penurunan omzet hingga 40% akibat krisis keuangan global pada tahun 1998.

"Tapi kini (omzet) BRI dan BNI sudah pulih kembali, bahkan lebih tinggi dengan jumlah staf masing-masing 8 orang dan 23 pegawai walaupun jumlah staf ini sudah berkurang drastis," ungkap dia dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (6/9/2013).

Dalam agenda pertemuan tersebut, Dahlan juga memfokuskan diskusi terkait potensi ekspor perkebunan oleh PTPN 12, seperti komoditas kopi.

Tahun lalu, dia mencatat, ekspor kopi Arabika dari perusahaan perkebunan itu ke beberapa negara mencapai 1.401,6 ton. Terdiri dariAS mencapai 378 ton, sebanyak 377,1 ton ke Jerman, Belanda sebanyak 288 ton.

Selain itu, ekspor kopi Arabika ke Italia sebesar 180 ton, Inggris 108 ton, Meksiko sebanyak 36 ton, Australia 18 ton dan Norwegia sebanyak 16,5 ton.

Sementara ekspor kopi Robusta sepanjang 2012 mencapai 1.050 ton, antara lain Italia 774 ton, Jepang sebanyak 90 ton, Belgia 72 ton, Belanda 42 ton, Jerman 36 ton, Inggris sebanyak 36 ton.

"Menurut Direktur Utama PTPN 12, Irwan Basri, total ekspor kopi pada tahun lalu sebesar 2.451,6 ton," tutur Dahlan.

Untuk menggenjot ekspor hasil perkebunan ke berbagai negara, Dahlan mengaku akan memanggil para direksi PTPN di Jakarta. Rencananya dia akan terbang dari AS ke Jakarta pada tanggal 8 September ini.

"Minggu sore (8/9/2013) akan kumpulkan dirut PTPN di Jakarta guna membicarakan peningkatan ekspor hasil perkebunan. Sebab dengan pelemahan nilai rupiah, ekspor Indonesia harus lebih meningkat," pungkas dia.(Fik/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.