Sukses

Peternak RI Baru Jual Sapi & Kerbau Waktu Sunatan Anaknya

BPS mencatat penurunan jumlah sapi dan kerbau di Tanah Air mencapai 2,56 juta ekor.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan penurunan jumlah sapi dan kerbau lokal di Tanah Air sebanyak 2,56 juta ekor atau 15,3%. Salah satunya akibat banyak peternak yang melepas hewan ternaknya untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

"Ada (peternak) yang anaknya sunat atau di wisuda akhirnya dilepas (dijual)," ucap Kepala BPS Suryamin saat ditemui di acara Peningkatan Wawasan Statistik Pertanian di Bogor, Jumat (7/9/2013).

Sayangnya, dia belum bersedia memberikan data lengkap mengenai jumlah peternak yang menjual sapi dan kerbau setiap bulan atau tahunnya.

Namun kondisi ini ikut menyumbang penurunan populasi sapi dan kerbau lokal pada 2013. Hingga akhir 2011, BPS mencatat populasi jumlah sapi dan kerbau lokal mencapai 16,73 juta ekor. Saat ini populasi hewan ternak tersebut telah turun menjadi 14,17 juta ekor.

Berkurangnya jumlah sapi dan kerbau tersebut dipicu oleh kebutuhan daging yang masih tetap tinggi. Sementara, pasokan sapi dan kerbau impor justru terus berkurang.

"Turunnya impor sapi akan mengurangi suplai sapi di dalam negeri sehingga pemotongan sapi lokal meningkat," kata Suryamin.

Lebih jauh dia menjelaskan, kenaikan jumlah sapi lokal yang dijagal akan mengakibatkan penurunan parameter kelahiran. Selain itu, ada indikasi konsumsi daging per kapita meningkat seiring dengan peningkatan daya beli masyarakat.

"Yang paling mempengaruhi kemorosotan jumlah sapi dan kerbau memang pengelolaan. Sebab dari potret populasi sapi dan kerbau ada 14,2 juta dimiliki oleh 5,9 juta peternak, jadi setiap rumah tangga punya sekitar 2-3 sapi ternak," terang dia.

Dari hasil sementara Sensus Pertanian 2013 tahap I, populasi sapi dan kerbau di Jawa merosot cukup tajam dari 8.468 ekor di tahun 2011 menjadi 6.494 ekor pada tahun ini.

Sedangkan wilayah Sumatera, populasi hewan ternak ini mencapai 2.894 ekor atau turun dari sebelumnya 3.240 ekor. Disusul wilayah Bali dari 2.360 ekor menjadi 2.135 ekor, Sulawesi tercatat sebanyak 1.922 ekor atau naik dari dua tahun lalu sebesar 1.902 ekor.

Jumlah sapi dan kerbau di Kalimantan dan Maluku masing-masing saat ini mencapai 439 dan 285 ekor. Dari angka sebelumnya di 2011 sebesar 479 ekor dan 278 ekor sapi serta kerbau. (Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini