Sukses

Sudah Teken Kontrak, BUMN akan Merugi Bila Tunda Impor

Perusahaan pelat merah akan menderita kerugian apabila menunda secara sepihak seluruh kontrak impor pesawat maupun lokomotif.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan mengaku perusahaan pelat merah akan menderita kerugian apabila menunda secara sepihak seluruh kontrak impor pesawat maupun lokomotif.

Hal ini menyusul himbauan Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) yang meminta BUMN supaya menjadwal ulang atau menunda impor pesawat dan lokomotif karena akan berdampak terhadap imported inflation.

"Ya kan bagi BUMN yang sudah terlanjur teken kontrak impor tidak mungkin (ditunda). Bisa rugi tidak karuan," terang dia usai pemasangan tiang pancang masjid di Kementerian BUMN, Jakarta, Minggu (9/8/2013).

Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) tetap akan melakukan impor lokomotif dari Amerika Serikat dan Jerman sebanyak 100 unit hingga 2014. Pasalnya pesanan tersebut sudah dijadwalkan sejak lama.

Namun Dahlan mengapresiasi ide Kemendag untuk menekan defisit neraca perdagangan tersebut.

"Saya setuju dengan himbauan itu untuk menunda rencana impor pesawat. Sebab impor pastu menghabiskan devisa yang besar," jelasnya. (Fik/Igw)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.