Sukses

Di Indonesia Ayam Cemani Tak Dimakan, Tapi buat Sesajen

Di Indonesia, Ayam Cemani ternyata tidak dimakan, tapi hanya digunakan untuk acara ritual keagamaan.

Si hitam manis, ayam Cemani dari Indonesia kini banyak diburu kolektor ayam di seluruh dunia. Di Indonesia, Ayam Cemani ternyata tidak dimakan, tapi hanya digunakan untuk acara ritual keagamaan.

"Ayam ini lebih banyak dipakai untuk acara ritual terutama oleh orang China atau umat Budha yang ambil ayam itu untuk persembahan," kata Ketua Forum Masyarakat Perunggasan Indonesia (FMPI) Don P Utoyo  saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu (11/9/2013).

Berbeda dengan ayam pada umumnya, ayam cemani tidak lazim dimakan masyarakat Indonesia karena harganya yang sangat mahal. Mahalnya ayam tersebut disebabkan semakin berkurangnya jumlah ayam lokal tersebut.

Tak hanya karena jumlahnya yang kian menipis, konon harga ayam Cemani juga melonjak gara-gara ayam tersebut memiliki warna bulu, kulit, daging, darah sampai tulang-tulangnya hitam

"Semakin hitam harganya makin mahal.  Bisa jutaan rupiah, tapi tergantung si pemilik mau lepas ayam itu dengan harga berapa," terang dia.

Tak heran, pesona ayam Cemani tersebut telah mencuri hati para kolektor ayam dunia.  Salah satunya,  Paul Bradshaw, seorang peternak unggas asal Florida, Amerika Serikat (AS). Dia  berhasil menjual seekor ayam dengan harga US$ 2.500 atau setara dengan Rp 28,08 juta di Greenfire Farms.

Bradshaw merupakan peternak pertama ayam berwarna hitam ini di AS. Menurut dia,  ayam tersebut masih sulit untuk diperoleh hingga awal 2014. (Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini