Sukses

Penjualan Ayla Dipatok Terbanyak dari Jabodetabek

Daihatsu Ayla merupakan mobil berkonsep mobil murah dan ramah lingkungan yang dikenalkan PT Astra Daihatsu Motor.

Daihatsu Ayla merupakan mobil berkonsep mobil murah dan ramah lingkungan (Low Cost Green Car/LCGC) pertama yang dikenalkan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) di Indonesia pada 9 September 2012.

Pada tunggangan ini, Astra Daihatsu mentargetkan penjualan mobil LCGC atau mobil murahnya bakalan paling laku di daerah Jabodetabek. Hal itu mengingat tingkat konsumsi warga Jabodetabek sangat tinggi.

"Semua daerah sama (jumlah yang didistribusikan), Jabodetabek mendominasi 40%," ujar Chief Executive Officer (CEO) PT Astra International Daihatsu Djony Bunarto Tjondro saat berbincang dengan Liputan6.com di JIExpo seperti ditulis Sabtu (21/9/2013).

Djony menjelaskan, Ayla merupakan produk terbaru sehingga pola pemasaran masih mengikuti pola pemasaran produk-produk Daihatsu yang lain.

"Kita perkirakan pembelinya ya tadi (Jabodetabek), jadi mengikuti pola distribusi sekarang. Karena mobil murah mungkin petanya Jakarta sekitarnya itu 40%, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur itu 25%. Jadi Pulau Jawa sendiri 65%, sisanya di luar Jakarta dan Jawa,"papar dia.

Saat ini, Daihatsu sudah mengirim sekitar 2.500 Ayla ke beberapa wilayah di Indonesia, jadi bagi para calon konsumen tidak perlu inden ketika membeli kendaraan ini.

Djony menjelaskan mengingat sasaran konsumen mengacu pada masyarakat menengah ke bawah maka penjualan ini perlu dilakukan secara intensif. Hal itu disebabkan pola pemikiran masyarakat menengah ke bawah yang kritis.

"Karena ingin menengah kebawah, ini mungkin menjadi mobil yang pertama bagi mereka, jadi mungkin hati-hati, banyak pertimbangan, jadi harus lebih intensif menawarkannya," jelas dia.

Daihatsu Ayla merupakan salah satu bagian dari program pemerintah untuk mewujudkan kendaraan yang ramah lingkungan dan mampu mengurangi penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Dengan adanya hal ini diharapkan masyarakat beralih dari pengguna BBM bersubsidi ke BBM non subsidi. (Yas/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini