Sukses

Rupiah Terlalu Kuat Juga Tidak Baik

BI beberapa waktu lalu menaikkan tingkat suku bung acuannya (BI Rate) sebesar 25 basis poin (bsp) menjadi 7,25%.

Bank Indonesia (BI) beberapa waktu lalu menaikkan tingkat suku bunga acuannya (BI Rate) sebesar 25 basis poin (bsp) menjadi 7,25%.

Hal ini dilakukan selain untuk menekan defisit neraca transaksi berjalan Indonesia juga diklam demi mengembalikan penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Namun penguatan nilai tukar rupiah yang berlebihan dinilai justru menjadi masalah tersendiri bagi Indonesia sebagai negara emerging market (berkembang).

Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin simpanan (LPS) Mirza Adityaswara mengungkapkan apabila rupiah terlalu kuat itu akan memicu timbulnya bubble ekonomi.

"Sebenarnya rupiah terlalu kuat itu juga perlu khawatir, karena kalau rupiah kuat membuat ekonomi lebih tidak kompetitif, orang gampang utang dolar, bahaya, jadi bubble nanti," ujar dia di Jakarta, Senin (23/9/2013).

Menurut dia, dengan anjloknya rupiah ke level Rp 10 ribu per dolar AS seharusnya tidak perlu dikhawatirkan. Pelemahan dinilai karena mata uang tunggal Indonesia ini sedang mencari level keseimbangan.

"Tentu yang penting itu harus stabil. Rupiah dengan menemui available yang baru kita harapkan lebih stabil," kata dia.

Saat ini, tutur dia, hal yang perlu dikonsentrasikan adalah bagaimana pemerintah Indonesia mampu mengatasi defisit neraca transaksi berjalan yang hingga data terakhir masih defisit di atas US$ 9 miliar.

Mirza mengungkapkan jika hal itu sudah teratasi, nanti dengan sendirinya rupiah pasti akan menemukan level stabilnya dan saat itu rupiha perlahan akan menguat.

"Nanti kalau kita sudah bisa mengatasi neraca pembayaran, bisa mengurangi utang dolar, baru rupiah menguat pelan-pelan, begitu selalu. Jadi jangan terlalu khawatir, justru dari Rp 9.500 ke sekarang akan membawa stabilitas," pungkasnya. (Yas/Nur/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini