Sukses

Indonesia Rayu AS Investasi Shale Gas

Shale gas adalah gas dari serpihan batuan shale atau tempat terbentuknya gas bumi. Indonesia mengklaim punya cadangan shale gas cukup besar.

Indonesia menawarkan pegembangan shale gas kepada Pemerintah Amerika Serikat (AS). Potensi shale gas Indonesia diperkirakan sekitar 574 TSCF atau lebih besar dibandingkan CBM yang sekitar 453,3 TSCF dan gas bumi 334,5 TSCF.

Shale gas adalah  gas yang diperoleh dari serpihan batuan shale atau tempat terbentuknya gas bumi.  Proses yang diperlukan untuk mengubah batuan shale menjadi gas, sekitar 5 tahun. Pemerintah saat ini tengah menyusun aturan hukum pengembangan shale gas.

Menteri Energi SUmber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengungkapkan Presiden AS Barack Obama pernah membicarakan Shale gas dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam pembicaraan itu, Indonesia meminta bantuan AS dalam pengembangan shale gas di tanah air.

Kan mereka sudah menemukan shale gas, kita kan punya sumbernya dan saya minta kepada mereka mulailah terjun di Indonesia untuk mengeksplorasi shale gas,” kata Jero, seperti dikutip dari situs resmi, Kementerian ESDM, di Jakarta, Sabtu (28/9/2013).

AS diketahui menjadi salah satu negara yang telah lebih dulu mengembangkan shale gas. Dampak dari pengembangan itu, harga gas di AS turun tajam karena ketersediaan gas yang melimpah dari sumber baru tersebut. Di negara ini, pengembangan shale gas tidak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar, melainkan sejumlah perusahaan kecil yang membentuk asosiasi khusus untuk pengembangan migas non konvensional yang tidak dicampuri oleh perusahaan pendukung lainnya.

Berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan pemerintah, hingga saat ini terdapat 7 cekungan di Indonesia yang mengandung shale gas dan 1 berbentuk klasafet formation. Cekungan terbanyak berada di Sumatera yaitu berjumlah 3 cekungan, seperti Baong Shale, Telisa Shale dan Gumai Shale. Sedangkan di Pulau Jawa dan Kalimantan, shale gas masing-masing berada di 2 cekungan. Di Papua, berbentuk klasafet formation.

Sebagai informasi, penawaran tersebut dilakukan  Dalam pertemuan bilateral dengan delegasi Amerika di rangkaian sela-sela pertemuan ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM) di Nusa Dua Bali. Kamis, (26/09/2013).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.